"Meski sempat saya kira Thailand U22 bisa bangkit kembali, kartu merah membuatnya terjadi seperti demikian. Kami menghadapi banyak kesulitan," ucap Soponwit.
Belajar dari Kesalahan
Issara Sritaro mengatakan bahwa perkelahian yang terjadi antara Indonesia vs Thailand harus dijadikan pelajaran supaya tak terulang.
Para pemain harus belajar untuk mengendalikan diri, mengendalikan emosi. Sebab apa yang terjadi bisa memengaruhi emosi para suporter juga.
Namun, ia menegaskan bahwa tak ada masalah antara kedua tim. Semua baik-baik saja.
"Ini bisa menjadi emosi umum dari permainan. Namun, para pemain harus mengendalikan diri," tutur juru taktik berusia 43 tahun itu.
"Saya tidak dapat berpartisipasi dalam tawuran. Berantakan dan seharusnya dapat dicegah."
"Meski begitu, saat pertandingan usai, kedua tim tak ada masalah. Kami tidak boleh bertengkar karena itu akan mempengaruhi para suporter dan para pemain."
"Saya berharap para pemain saya akan segera pulih sepenuhnya untuk kembali ke klub."
"Mungkin ada kontroversi mengenai perkelahian itu, tetapi itu adalah pelajaran. Pemain muda perlu belajar mengendalikan diri untuk menghindari jatuh ke dalam situasi yang sama," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni)