TRIBUNNEWS.COM- Duel kontra Aston Villa dalam pekan ke-36 Liga Primer, Sabtu (20/5) malam nanti akan jadi laga terakhir Liverpool musim ini.
Para pendukung Liverpool pun sudah menyiapkan sambutan meriah untuk pentas terakhir mereka di kandang akhir pekan ini.
Sekali pun Liverpool tanpa gelar juara musim ini, namun pasukan Juergen Klopp setidaknya berhasil mempertahankan martabat stadion Anfield, kebanggaaan mereka.
Sejauh ini, mereka tercatat hanya sekali kalah di Anfield dari 18 laga dengan menuai 13 kali menang, dan empat kali seri. Satu-satunya kekalahan, yang mengejutkan itu saat ditekuk Leeds United 1-2 pada 29 Oktober lalu
The Reds langsung berbenah setelah itu untuk mengembalikan kesaktian Anfield.
Pasukan Klopp sejak itu merangkai sebelas laga kandang tanpa kalah di Liga, dengan mengambil 29 poin dari total 33 poin maksimal.
Selain itu, secara keseluruhan The Reds memang sedang dalam performa terbaik. Mereka mengincar kemenangan kedelapan beruntun malam ini, untuk membuka harapan meraih tiket ke Liga Champions.
Saat ini, Liverpool masih di peringkat lima klasemen sementara dengan 65 poin dari 36 laga. Bertaut satu poin dengan Manchester United di posisi empat, tapi baru 35 kali main. United ditantang tuan rumah Bournemouth di waktu bersamaan.
Sementara pesaing lain, Newcastle United yang sudah bermain 36 kali, menjauh di peringkat tiga dengan raihan 69 poin setelah menghancurkan Brighton & Hove Albion 4-1 kemarin (19/5).
Pelatih Klopp menegaskan, mereka hanya fokus kepada permainan timnya sendiri. Baginya, yang penting pasukannya bisa menyapu bersih kemenangan atas Aston Villa, dan Southampton di laga terakhir (28/5).
Sedang hasil dari Man United, dan Newcastle, katanya, berada di luar kontrolnya.
"Terus mencetak kemenangan menimbulkan kebahagiaan. Itu yang penting. Kami semua senang. Kami sudah memegang tiket ke Liga Europa, yang bahkan dulu kami sendiri sempat tak yakin. Maka, selanjutnya adalah kami teruskan kemenangan demi kemenangan ini," ujar pelatih asal Jerman tersebut.
Aston Villa di sisi lain juga sedang mengejar tiket ke Eropa. Sama seperti Liverpool, skuat asuhan Unai Emery ini sempat keteteran di awal musim. Pergantian pelatih dari Steven Gerrard kepada Emery memberikan berkah.
Mereka terus merangkap naik ke papan atas. Dan kini berada di peringkat delapan, berselisih delapan poin dari Brighton di peringkat enam yang masuk zona kualifikasi Liga Europa.
Emery memang terbukti jadi katalisator positif The Villa. Namun, saat masuk ke gerbang Anfield, pelatih berusia 51 tahun ini membawa trauma mendalam.