"Kalau olahraga ada nasionalismenya. Ini bagian membangun timnas juga. Secara nilai seharusnya lebih mahal," tutur Erick kepada media.
"Piala Dunia FIFA harga tiketnya pasti lebih mahal dari entertainment."
"Namun, kita bertahap. Saya mendorong liga dan timnas bagaimana kita bisa mempersiapkan panitia yang baik sehingga kualitas laganya naik." "Supaya ada apresiasi kedua belah pihak.
Sebagai penyelenggara bisa memberikan operasional terbaik dan masyarakat olahraga bisa meninggikan status sosialnya.
"Jangan seakan untuk entertainment murah tetapi kalau ada sumbangsih ke negara kita jadi mahal. Ini harus bersama-sama, tidak bisa berdiri sendiri."
PSSI Targetkan Profit dari Kedatangan Timnas Argentina
PSSI juga menjawab soal potensi penjualan tiket yang tak akan menutup biaya besar mendatangkan kubu juara dunia Argentina. Terkait hal ini PSSI menekankan bahwa pihaknya tetap mencanangkan meraup profit dari penjualan tiket dan revenue stream lain. "Saya ingin mendidik PSSI untuk tak menjadi rugian," ujar Erick.
"Baik itu dalam bentuk prestasi maupun usaha. Sehingga, dalam menyelenggarakan FIFA matchday ini juga harus membawa hasil untuk timnas dan juga prestasi keuangan yang lebih baik."
"Saya optimis dengan mayoritas harga tiket Rp 600 ribu ditambah pemasukan media dan sponsor, target bisa ada profit."
"Supaya jangan sampai tidak bisa menghadirkan pertandingan besar lagi hanya karena rugi."
"Target saya dan para Exco adalah setahun sekali akan ada laga besar."
Kunjungan timnas Argentina ke Indonesia termasuk dalam rangkaian Tur Asia yang dijadwalkan oleh Asociacion del Futbol Argentino (AFA).
Sebelum ke Indonesia, timnas Argentina akan bertanding melawan Australia di Beijing, China, pada 15 Juni 2023.
Timnas Argentina besutan pelatih Lionel Scaloni membawa skuad terbaik untuk kedua laga uji coba internasional tersebut.
(*/Tribun/Firzie A. Idris/Kompascom)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata PSSI soal Tiket Termurah Indonesia Vs Argentina Rp 600 Ribu"