Organisasi tersebut, melapor kepada UEFA bahwa Marciniak merupakan salah satu orang yang berada di poster prmomosi untuk penyelenggaraan acara Everest.
Kondisi ini terbilang urgensi karena tidak ada tempat bagi rasis di dunia sepak bola.
Terlebih jika benar adanya hubungan Marciniak dengan Partai Politik yang bergerak untuk mendukung rasis, maka UEFA jelas turun tangan.
Bahkan dalam klarifikasinya, mereka akan melakukan penyelidikan secepat mungkin.
"UEFA dan seluruh komunitas sepak bola membenci 'nilai-nilai' yang dipromosikan oleh kelompok tersebut (Partai Konfederasi) dan menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius," bunyi keterangan UEFA yang dikutip dari laman Sempre Inter.
Belum lama ini rasisme kembali menjadi salah satu pergunjingan panas di dunia sepak bola.
Vinicius Jr yang tak lain adalah penyerang Real Madrid, mendapatkan pengalaman buruk setelah dirinya menjadi korban rasisme.
Vinicius Junior mengalami pelecehan rasial saat bermain menghadapi Valencia di Stadion Mestalla, Minggu (21/5/2023). Para suporter Valencia meneriakinya 'monyet' dari tribun penonton.
Vini menyebut, aksi rasisme sering terjadi di LaLiga. Ia bahkan meluapkan kemarahannya dalam akun media sosialnya,mengkritik Liga Spanyol yang disebutnya menormalkan rasisme
(Tribunnews.com/Giri)