Dengan harga tiket rata-rata satu jutaan, Erick Thohir mengatakan PSSI tetap mendapatkan untung meskipun harga mendatangkan Timnas Argentina lebih dari Rp 70 miliar.
“Saya ingin mendidik PSSI jangan jadi PSSI yang rugian, apakah di prestasi atau di usaha karena kita harus membiasakan PSSI juga punya strategi planning yang tepat,” terang Erick dalam konferensi pers di Media Center SUGBK, Senayan, Jakarta, Senin (29/5).
“Jadi tentu mengadakan pertandingan FIFA Matchday itu ya harus kita yakin bisa membawa hasil untuk prestasi Timnas tetapi juga untuk keuangan PSSI yang lebih baik,” lanjut Erick.
“Nah kita optimis dengan pemasukan yang tiket yang saya rasa sangat affordable 600 ribu ini kan mayoritas 600 ribu jangan salah. Lalu ditambah dengan pemasukan dari media, sponsor. Saya rasa target kita bisa ada profit ya. Itu yang kita targetkan begitu,” terangnya.
Pendapatan laga nanti juga bakal diperoleh dari TV atau hak siar baik dalam maupun luar negeri.
Khusus dalam negeri, pihaknya akan memberikan kesempatan bagi media-media yang ingin mengambil pertandingan Timnas Indonesia tapi tak lagi hanya diambil per pertandingan tapi kontrak seperti pertandingan kompetisi Liga 1.
“Ya hak siar sabar karena ada proses bidding dari beberapa media mungkin 1-2 hari akan kita umumkan. Tetapi proses bidding yang kita lakukan tidak per game tapi merupakan kontrak untuk beberapa event pertandingan Timnas jadi prosesnya mirip seperti Liga tapi ini untuk Timnas,” katanya.
Mulai Dijual 5-7 Juni
Tiket pertandingan FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Argentina akan mulai dijual pada tanggal 5-7 Juni mendatang.
Tanggal 5 Juni, tiket akan dijual khusus untuk BRI card holder atau nasabah Bank BRI. Dua hari selanjutnya, tiket giliran akan dijual bebas di platform, tiket.com.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut ada sekitar 60 ribu tiket yang dijual untuk laga nanti.
Erick ingin tiket benar-benar didapatkan para pecinta sepakbola Indonesia. Untuk itu dirinya meminta pihak penjual tiket untuk memperketat atau meminimalisir pergerakan para calo.
“Ya, kami nanti ada sistem yang dibangun, salah satunya lebih ketat lagi, satu KTP hanya berlaku dua tiket. Ini kami perketat karena jangan sampai nanti ada masyarakat yang benar-benar cinta sepak bola malah terkesampingkan,” ujar Erick.
“Ini yang kita jaga, dan kita harapkan dengan sistem yang sedang dibangun bisa terjaga lah, mudah mudahan,” sambungnya.