TRIBUNNEWS.COM - Maurizio Sarri mengatakan finis kedua bersama Lazio adalah salah satu pencapaian terbaik dalam kariernya.
Lazio mencapai musim terbaiknya semenjak terakhir kali menjadi juara Serie A Liga Italia pada 1999/2000, 23 tahun yang lalu.
Selama satu dekade terakhir, performa Lazio memang sering naik turun. Mereka pernah terlempar ke posisi kedelapan pada musim 2015/2026, setelah musim sebelumnya finis di peringkat ketiga.
Namun kini Tim Elang Biru mengakhiri musim dengan finis sebagai runner up, mengumpulkan 74 poin hasil dari 22 kemenangan, 8 kali seri dan 8 kali kalah.
Sosok dibalik kesuksesan Lazio itu adalah Maurizio Sarri.
Pelatih kelahiran Napoli Italia ini didatangkan pada Juni 2021 dan dikontrak hingga 2025 mendatang.
Baca juga: Klasemen dan Top Skor Liga Italia: Lazio Tikung Inter Milan, Osimhen OTW Sabet Capocannoniere
Musim pertama Sarri berjalan kurang memuaskan setelah Lazio hanya bisa finis di urutan lima klasemen.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Namun di musim ini ia berhasil meramu Lazio menjadi tim kedua terbaik di Liga Italia setelah Napoli.
Sarri berhasil menerapkan skema 4-3-3 berjalan baik di Lazio dengan mengoptimalkan peran Ciro Immbobile, Filipe Anderson dan Mattia Zaccagni.
Ketiganya mendapat suport dari lini tengah yang diperankan dengan baik oleh Luis Alberto serta Milinkovic Savic.
Sarri sendiri sebenarnya tidak begitu menarauh target yang tinggi saat memimpin Lazio. Ia hanya ingin posisi finis Lazio lebih baik dari musim sebelumnya.
“Saya tidak mengharapkan tempat kedua,” kata Sarri dikutip dari Football Italia, sebelum melanjutkan: “tetapi saya ingin memperbaiki posisi tahun lalu. Kami tahu itu tidak akan mudah," ujarnya.
“Kemudian, beberapa tim mencetak poin lebih sedikit dari yang diharapkan dan kami pandai memanfaatkan itu. Saya ingin memuji tim karena mereka bermain sangat baik di sesi latihan terakhir kami,” kata dia.
Baca juga: Juventus Dihujani Sanksi dari FIGC, Petinggi Inter Milan Pilih Main Aman
Diakuinya, membawa Lazio finis sebagai runner-up jauh lebih sulit untuk dicapai daripada memenangkan Liga Europa bersama Juventus.