TRIBUNNEWS.COM- Ilkay Gundogan panen pujian setelah mengemas brace untuk kemenangan Manchester City 2-1 atas Manchester United dalam final Piala FA di Stadion Wembley, London, Minggu (3/6) malam.

Banyak juga yang memohon agar Ilkay Gundogan, gelandang asal Jerman berusia 32 tahun ini bertahan.

Kontrak Ilkay Gundogan di Etihad setelah kontraknya habis akhir Juni ini.

Misi City untuk meraih treble sekarang sudah dua pertiga selesai.

Mereka lebih dulu meraih trofi Liga Primer, sebelum kemarin mengangkat Piala Domestik terkenal di dunia.

Sekarang mereka mengincar trofi Liga Champions kontra Inter Milan dalam final di Istanbul, Turki (11/6) mendatang.

Sepanjang sejarah di Liga Inggris, hanya Manchester United yang pernah meraih treble kontinental tersebut pada musim 1998/99.

Gundogan membuka skor saat laga baru berlangsung 12 detik, memecahkan rekor sebelumnya Louis Saha 25 detik untuk Everton saat melawan Chelsea pada 2009.

Sang kapten dengan manis melakukan tendangan voli dari luar kotak penalti dengan kaki kanan, untuk menyempurnakan gol yang indah.

City tampak seperti akan merajalela kemudian. Namun, hukuman penalti yang kontroversial dari VAR membuat Jack Grealish dihukum karena handsball.

Bruno Fernandes pun melangkah untuk mencetak gol dari titik penalti di menit ke-33.

Dalam laga yang mendebarkan dan suasana yang luar biasa di Wembley, Gundogan kemudian mencetak gol kedua dengan tendangan voli lainnya setelah turun minum.

Meskipun gol yang satu ini tak terlalu spektakuler. Dan tak lepas pula dari kesalahan kiper United, David de Gea.

Berawal dari tendangan sudut, bola ditendang Kevin de Bruyne, dan mengarah ke Gundogan yang berdiri bebas di luar kotak penalti.

Dengan kaki kirinya, dia langsung menyamber bola. Bola sebenarnya tak terlalu kencang. Memantul beberapa kali ke tanah. Namun De Gea kurang sigap menyambar hingga bola bersarang di pojok kanan gawang.

Gundogan menjadi pemain keempat yang mencetak dua gol di final Piala FA di Wembley. Sebelumnya yang melakukannya adalah Raheem Sterling, Gabriel Jesus (keduanya 2019), dan Pierre-Emerick Aubameyang (2020).

Ini bukan pertama kalinya Gundogan melangkah dengan dua gol selama 13 bulan terakhir.

Adalah sang kapten pula yang mencetak dua gol melawan Aston Villa pada laga terakhir musim lalu untuk merenggut gelar Liga Premier dari genggaman Liverpool, dengan perubahan haluan yang luar biasa.
Musim ini, dia mengantongi dua gol melawan Everton dan Leeds United juga di saat-saat terakhir liga.

Namun, masa depan sang kapten di City masih belum pasti setelah kontraknya berakhir musim panas ini.

Arsenal dan Barcelona telah menjadi dua klub yang paling banyak dikaitkan dengan transfer, bersama dengan AC Milan yang baru-baru ini ikut bergabung dalam perburuan pemain.

De Bruyne ingin melihat kaptennya tetap bertahan.
"Pastinya, dia harus menandatanganinya (kontrak, Red) sekarang! Sungguh luar biasa, cara dia menendang bola. Bola itu masuk dengan sempurna. Anda tidak bisa melatih banyak hal ini - bola datang di depannya dan dia menghancurkannya," katanya di Daily Mail.

"Dia luar biasa [dalam] tujuh tahun berada di sini. Namun, dalam momen-momen besar, dia melangkah lebih jauh lagi. Dia tidak pernah takut, dan dia mencetak gol-gol hebat," ujar de Bruyne memuji.

Usai laga, tampak pelatih City, Pep Guardiola memeluk sang kapten sembari keduanya sama-sama menangis. Ada yang menyebut pelukan sarat tangisan itu sebagai tanda perpisahan lantaran Gundogan bakal hengkang.

Namun, Pep membantah spekulasi tersebut. Dia berharap, pencapaian dua trofi, dan potensi jadi tiga trofi City musim ini, bisa menahan sang kapten di Etihad.

"Dia (Gundogan, Red) tahu apa yang saya inginkan. Txiki Begiristain (direktur sepak bola City) sedang membereskannya. Saya harap misinya sukses," kata Pep berharap.

Pep memang sangat dekat dengan Gundogan. Keduanya bertetangga di apartemen. Sang kapten adalah rekrutan pertama Pep saat di City pada 2016 lalu.

Keduanya kini sama-sama sudah meraih sebelas trofi selama di City. Pengaruh Gundogan di dalam, dan di luar lapangan semakin terasa setelah dipilih jadi kapten tim, menyusul hengkangnya Fernandinho musim lalu.

Pasukan Pep Guardiola sekarang memiliki tujuh hari untuk mempersiapkan final terbesar.

City sedang memburu mahkota Eropa pertama ketika saat menghadapi Inter Milan di Istanbul.

Mereka hanya pernah sekali mencapai tahap kompetisi ini, pada 2021, saat kalah dari Chelsea. 

Butuh Kiper Baru

Roy Keane menegaskan Manchester United membutuhkan kiper baru setelah kekalahan 1-2 dari Manchester United pada final Piala FA di Stadion Wembley, London.

Ada pertanyaan tentang peran David De Gea dalam kedua gol tersebut. Terutama yang kedua, karena sang kiper tampaknya membiarkan serangan pemain Jerman itu masuk dengan mudah.

Keane, yang merupakan mantan kapten United mengecam kecerobohan kiper asal Spanyol. Tak tanggung-tanggung, dia menyebut United saatnya mendatangkan kiper baru.

"United harus mendapatkan kiper baru," seru Keane di Daily Mail.

"Mereka membutuhkan striker kelas dunia dan kiper baru. Mereka membutuhkan beberapa pemain lain dan kekuatan secara mendalam, tetapi mereka membutuhkan kiper baru dan striker kelas dunia. Aku muak mengatakannya.'

Mantan striker Arsenal, Ian Wright mengamini.

"Mereka setidaknya harus mendapatkan seorang kiper baru. Jadi jika dia akan membuat kesalahan itu, mereka memiliki seseorang yang bisa masuk dan kemudian mereka bisa mendapat giliran," kata Wright. (Tribunnews/den)