Egy Maulana, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, hingga Asnawi Mangkualam menjadi beberapa pemain yang mengawali tren pemain abroad Indonesia.
Meskipun tidak semuanya menetap lama di luar negeri ataupun mampu menjadi pemain andalan yang selalu menghiasi starting line-up.
Setidaknya tren pemain abroad menjadi bukti kemajuan sepak bola tanah air.
Hal ini dikarenakan para pemain abroad dianggap memiliki keunggulan mental untuk bersaing dengan pemain luar lainnya.
Dalam hal pemain keturunan, kebijakan tersebut juga sudah dilakukan Timnas Indonesia terutama sejak dipanggil Shin Tae-yong.
Seperti diketahui kebijakan naturalisasi kembali diberlakukan Timnas Indonesia untuk memperkuat kualitas skuad Garuda termasuk era Shin Tae-yong.
Hanya saja memang ada perbedaan mencolok terkait kebijakan naturalisasi yang dilakukan pada era Shin Tae-yong dibandingkan para masa sebelumnya.
Calon pemain yang dinaturalisasi Shin Tae-yong lebih selektif dan mengedepankan adanya faktor keturunan serta tidak sembarangan.
Hasilnya sejauh ini terlihat cukup positif dimana para pemain naturalisasi memberikan kontribusi positif.
Meskipun belum maksimal, kontribusi pemain yang sudah dinaturalisasi setidaknya meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Nama-nama semacam Marc Klok, Elkan Baggott, hingga Jordi Amat langsung menjadi pilar andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Nama lain semacam Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner dan Rafael Struick bahkan akan menjalani debutnya di FIFA Matchday edisi bulan ini.
Melihat agresifnya pergerakan Timnas Indonesia yang gencar memperkuat skuadnya demi meraih prestasi terbaik di Piala Asia 2023 mendatang.
Kubu sepak bola Vietnam seakan meradang dengan langkah agresif yang dilakukan Timnas Indonesia tersebut.
Tak mengherankan, jika Troussier secara mendadak memberikan saran kepada Federasi Sepak Bola Vietnam demi meningkat kualitas dan daya saingnya.
Dan menariknya sekali lagi, saran yang diberikan Troussier seakan mengadopsi apa yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)