TRIBUNNEWS.COM - Klub asal Liga Spanyol, Real Madrid menyambut kembalinya Brahim Diaz setelah tiga musim menjalani masa peminjaman.
Pemain berposisi playmaker itu menghabiskan tiga musim dengan status pinjaman di AC Milan.
Mengutip statistik Transfermarkt, playmaker berusia 23 tahun itu dimainkan AC Milan sebanyak 124 pertandingan.
Ia berhasil mencatatkan kontribusi sebesar 18 gol dan 15 assists.
Baca juga: Brahim Diaz Resmi Pulang Kampung ke Real Madrid, AC Milan Gigit Jari
Prestasi terbaik Brahim Diaz selama berseragam AC Milan adalah memenangkan Scudetto Liga Italia pada musim 2020 lalu.
Untuk musim ini, playmaker kelahiran 3 Agustus 1999 hanya dapat membawa AC Milan ke Semifinal Liga Champions.
Tak Lupakan Jasa AC Milan
Brahim Diaz kini telah mengakhiri petualangannya dengan AC Milan dan bersiap menatap babak baru dengan Real Madrid.
Menurut unggahan instagram Real Madrid, Brahim Diaz baru diperkenalkan hari ini, Selasa (13/6/2023) malam WIB.
Playmaker asal Spanyol itu resmi meneken kontrak 4 tahun, atau tepatnya hingga 2027.
Kepulangannya ke Real Madrid tidak membuat Brahim Diaz melupakan jasa besar AC Milan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada AC Milan yang telah memberinya jam terbang selama masa peminjaman.
Pengalaman berharga yang bisa dipetiknya bersama AC Milan adalah merasakan tantangan bermain di Liga Champions.
"Tiga tahun terakhir di Milan sangat berguna," buka Brahim Diaz dikutip dari laman Marca.
"Ekspektasi tinggi suporter AC Milan telah kami balas dengan kegembiraan."
"Saya sekarang sudah dewasa di dalam dan di luar lapangan," sambungnya.
"Anda akan melihat Brahim dengan keinginan besar untuk menang di Madrid."
"Itu sebabnya saya kembali, untuk menang di klub terbaik di Dunia," ungkap playmaker yang baru mencatatkan 1 caps bersama Timnas Spanyol.
Ingin Perbaiki Masa Lalu
Terakhir, Brahim Diaz membahas fokusnya untuk Real Madrid. Ia ingin membantu klub berjuluk Los Blancos meraih kejayaan di musim ini.
Ia berpeluang memperbaiki peforma masa lalunya saat masih berusia muda.
Brahim pernah dipercaya Real Madrid tampil pada periode Januari 2019 hingga musim panas 2020.
Namun kepercayaan itu gagal dijawab olehnya karena cuma membukukan 2 gol dalam 21 pertandingan.
"Terakhir kali saya di sini saya masih kecil, sekarang saya telah memainkan lebih banyak pertandingan, juga di Liga Champions dan ini membuat saya lebih dewasa."
"Saya disini sekarang. Saya berusaha memberikan yang terbaik di Milan dan sekarang saya memiliki kesempatan ini."
"Itu selalu menjadi pilihan pertama saya, di mana saya selalu ingin bermain," pungkasnya.
Profil Singkatnya
Dilansir laman Transfermarkt, Brahim Diaz memiliki nama lengkap Brahim Abdelkader Diaz dan lahir di Malaga, Spanyol 3 Agustus 1999.
Brahim Diaz merupakan alumni akademi Malaga dari tahun 2010 hingga 2013. Setelahnya, Brahim Diaz merantau ke Inggris dengan masuk akademi Manchester City di usia 14 tahun.
Brahim Diaz pindah ke Manchester City pada tahun 2015 di usia 16 tahun dengan nilai kontrak £200ribu.
Tak butuh waktu lama bagi Brahim Diaz untuk menembus skuat utama Manchester City.
Brahim Diaz melakoni debut untuk City pada usia 17 tahun 49 hari, melawan Swansea di Piala Liga Inggris 2016/2017.
Pada 21 September 2016, Brahim Diaz melakoni debut bersama Manchester City.
Brahim Diaz datang sebagai pemain pengganti di menit ke-80 menggantikan Kelechi Iheanacho saat melawan Swansea City.
Lima hari kemudian ia menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Manchester City untuk tiga tahun.
Tak lama setelah itu, Brahim Diaz mendapatkan kesempatan tampil di Liga Champions pada musim 2017/2018.
Brahim Diaz adalah pemain kedua termuda (18 tahun) dalam sejarah Manchester City yang mampu bermain di Liga Champions.
Penampilannya yang mengkilap membuat Real Madrid kepincut.
Akhirnya pada bursa transfer musim dingin, El Real memboyongnya dengan mahar 17,3 juta euro (Rp 281 miliar) plus 7,3 juta euro (Rp 118 miliar) .
Namun kurangnya menit bermain dan kesulitan menembus skuat utama membuat Brahim disekolahkan lebih dahulu ke AC Milan.
Dilansir laman Gianluca Di Marzio, Brahim Diaz menceritakan bagaimana dirinya mulai suka dengan olahraga sepak bola.
Semuanya berawal dari anime asal Jepang, Captain Tsubasa yang kebetulan bergenre sport.
Kecintaan Brahim Diaz kepada si kulit bundar kian besar setelah menonton Captain Tsubasa yang memiliki nama Oliver Hutton di Spanyol.
Brahim menempelkan poster Tsubasa Oozora di dinding rumahnya. Harapannya satu, mengikuti jejak sang idola bermain di kancah tertinggi.
(Tribunnews.com/Ipunk, Giri)