TRIBUNNEWS.COM- Kehadiran Lionel Messi di timnas Argentina akan menyedot ribuan penonton di China hadir dalam pertandingan eksibisi melawan Australia di Stadion Workers, Kamis (15/5).

Messi dan rekan setimnya di Argentina yang telah meraih trofi Piala Dunia diperkirakan akan menarik hampir 70.000 penggemar untuk berbondong-bondong datang ke Stadion di laga ini.

Tiket resmi dijual mulai dari $80 (sekitar Rp 1,2 juta) hingga ada tiket yang dijual paket tiket dengan harga melambung jadi Rp 625 juta lewat calo, penggemar Messi sangat antusias untuk melihat Messi dan melanjutkan perayaan Piala Dunia.

Fans telah berbondong-bondong ke semua kesempatan untuk melihat idola mereka sejak tim tiba di China, dengan kerumunan besar yang ingin berfoto selfie dan meneriakkan namanya.

Langkah Messi yang akhirnya memutuskan bermain di Inter Miami pekan lalu menjadi berita utama global. Setelah dia menolak tawaran tajir dari Al-Hilal, klub Arab Saudi demi Major League Soccer.

Messi mengatakan bahwa setelah memenangkan Piala Dunia, inilah waktunya untuk pergi ke Amerika Serikat dan menghidupkan sepak bola dengan cara lain.

Sebelumnya, dia bersama skuat Argentina yang dijadwalkan melawan Australia di ibu kota China dan menghadapi Indonesia di Jakarta empat hari kemudian.

Pelatih Australia Graham Arnold berharap untuk memberikan pengalaman berharga kepada para pemain muda Australia pilihannya.

“Tidak ada tim yang lebih baik untuk menguji diri Anda daripada yang terbaik di dunia,” kata Arnold dalam sebuah wawancara untuk TV China seperti dikutip dari AP.

“Ini akan menjadi luar biasa bagi para pemain – tidak hanya para pemain, tetapi untuk semua orang di sini di China dan di Australia – untuk melihat Lionel Messi bermain".

“Dia pemain yang luar biasa dan jelas yang terbaik di dunia. Untuk memiliki hak istimewa itu untuk menguji diri Anda melawan dia, itu penting.”

Messi memimpin Argentina menang dengan skor 2-1 atas Australia di babak 16 besar Piala Dunia tahun lalu di Qatar.

Namun bagi tim Australia berjuluk Socceroos, pertandingan ulang ini bukan tentang balas dendam atas kekalahan, tetapi lebih kepada perjalanan ke Piala Asia berikutnya, di Qatar pada bulan Januari, dan seterusnya.

“Ini adalah skuat yang lebih muda, tetapi saya juga menatap Piala Dunia 2026 dan mempersiapkan para pemain untuk itu,” kata Arnold.
"Saya tidak percaya ada cara yang lebih baik untuk menguji mereka."
Australia, yang bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia pada 2006 dan memenangkan gelar regional di kandang pada 2015, akan menghadapi India, Suriah, dan Uzbekistan di Piala Asia.