TRIBUNNEWS.COM - Ada satu kisah pahit yang dialami Filippo Inzaghi di awal kepindahan menuju AC Milan pada akhir karirnya.
Dalam otobiografinya yang baru saja diliris, Inzaghi mengatakan karir sepakbolanya bersama AC Milan dihabisi oleh Massimiliano Allegri.
Padahal, pada awal kepindahannya dari Juventus, ia telah melakukan pengorbanan yang cukup besar, yakni rela mendapatkan gaji yang jauh lebih kecil.
Inzaghi pindah dari Juventus ke AC Milan pada 2001, di mana ia bertahan di San Siro sampai 11 tahun lamanya.
Karir Inzaghi di Juventus cukup bersinar, mencetak 89 gol dalam 165 pertandingan di semua kompetisi dari tahun 1997 hingga 2001.
Inzaghi bermain selama empat musim di Juventus hingga berumur 28 tahun dan hengkang setelah dianggap habis disana.
Baca juga: Efek Domino AC Milan Terapkan Kebijakan Tak Populer, Proyek Stefano Pioli Rawan Runtuh
Dibalik kepindahannya dari Juventus ke AC Milan, rupanya ada pengorbanan besar yang dilakukan oleh Inzaghi. Hal itu diungkap oleh mantan CEO AC Milan, Adriano Galliani.
Diungkapkannya, Inzaghi rela memotong gajinya yang bernilai cukup banyak, terpaut hingga 10 juta euro agar dia dapat pergi ke Milan.
“Saat itu, Inzaghi merelakan 10 juta itu hanya agar dia bisa datang ke Milan. Dia mendapatkan lebih sedikit bersama kami daripada yang akan dia lakukan di Turin," kata Galliani dalam perilisan otobiografi Inzaghi.
Namun pengorbanan yang dilakukan oleh Inzaghi ini tidaklah sia-sia karena di Milan, striker yang terkenal dengan sundulan mautnya ini malah semakin moncer.
Pemain yang dijuluki Super Pippo ini meraih prestasi yang gemilang, yakni memenangkan dua gelar Scudetto, dua gelar Liga Champions, dan Coppa Italia, termasuk menjadi bagian dari tim Italia yang memenangkan Piala Dunia 2006.
"Tetapi di sisi lain dia beruntung bersama kami untuk memenangkan Piala Dunia, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub,” kata Galliani.
Inzaghi mencetak 126 gol dalam 300 pertandingan kompetitif untuk Rossoneri. Dia juga mencetak 25 gol dalam 57 caps senior untuk Italia, mengangkat Piala Dunia 2006 bersama tim asuhan Marcello Lippi.
Baca juga: Revolusi Besar AC Milan Pasca-Pemecatan Maldini: 13 Pemain Ditendang, Messi dari Turki Mau Datang
Namun setelah mengalami musim-musim yang gemilang bersama Rossoneri, Inzaghi justru mendapat perlakukan tak mengenakkan, ibarat peribahasa habis sepah dibuang.