Dia bisa diplot sebagai striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1 yang disukai Pochettino.
Tapi, bisa juga pelatih asal Argentina ini mengubah formasi menjadi 3-5-2.
Ingat saja, di hari-hari terakhirnya di Tottenham, dia mendorong Son Heung-min bersama Harry Kane untuk melakukan tekanan dan lebih banyak.
Poch mungkin bisa menduetkan Jackson di lini depan dengan Aubameyang, jika dia tak dijual, atau dengan Lukaku, jika dia ditarik lagi dari Inter Milan.
Pemain anyar Chelsea lainnya, Christopher Nkunku akan beroperasi sebagai pemain nomor sepuluh, biasanya berada di belakang striker.
Pochettino pernah berhasil menduetkan Dele Alli dengan Harry Kane di Tottenham dulu. Alli biasa beroperasi di belakang Kane, dan mereka bahu membahu mengacaukan pertahanan lawan.
Bukan tak mungkin, Poch pun terinspirasi untuk melahirkan duet maut baru Nkunku, dan Jackson untuk Chelsea.
Ini bisa menjadi potensi yang menarik mengingat keduanya sama-sama punya kecepatan ekstra, dan jago menggiring bola.
Jackson memulai karier di klub lokal Casa Sport, sebelum dibeli Villarreal pada 2019.
Ia langsung dimainkan di tim Juvenil A atau Villarreal B. Selama di Villarreal B, Jackson sempat dipinjamkan ke Mirandes.
Ia tampil di Divisi Segunda, dan bisa membuat satu gol.
Pada musim 2021/2022, Jackson mulai dipromosikan ke tim senior Villarreal.
Sampai akhirnya musim ini, Jackson dipermanenkan ke tim senior. Ia bisa membuat 12 gol, dan empat assists dari 16(10) laga.
Terlibat 16 gol dari 26 laga tentunya jadi angka cukup meyakinkan bagi seorang penyerang yang baru berusia 22 tahun.