TRIBUNNEWS.COM - Masalah bakal dihadapi raksasa Spanyol, Barcelona.
Selain Juventus yang terancam sanksi UEFA, Barcelona juga berpotensi dikenai hukuman.
Hukumannya tak main-main, Barcelona dan Juventus terancam sanksi UEFA tak bisa bermain di kompetisi Eropa.
Seperti halnya Liga Champions hingga Liga Konferensi Eropa.
Sementara itu, kini UEFA sedang menyelidiki kasus yang menimpa Barcelona dan Juventus.
Barcelona diketahui tersandung kasus Negreira.
Sementara Juventus juga tersandung kasus soal pembukuan keuangan di Liga Italia.
Hasilnya Juventus dijatuhi hukuman pengurangan 10 poin di Liga Italia.
Di sisi lain, musim depan Barcelona akan bermain di Liga Champions sedangkan Juventus di Liga Konferensi Eropa.
Namun perjalanan mereka di kompetisi itu bisa terjegal dalam waktu dekat.
Marca melaporkan bahwa UEFA akan memberikan keputusan soal masalah Blaugrana dan Bianconeri di sekitar dua minggu awal bulan Juli.
Kilas Balik Kasus Negreira
Barcelona diinvestigasi setelah dituduh melakukan kejahatan dengan menyuap mantan Wakil Presiden Komite Wasit Liga Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira.
Barcelona membayar Jose Maria Enriquez Negreira sebanyak 7 juta euro sepanjang 17 tahun dari rekening bank klub.
Jika ditemukan bahwa pembayaran tersebut memengaruhi hasil pertandingan, maka Barcelona akan disanksi tak boleh tampil di Liga Champions.
Dilansir Football Espana, saat ini UEFA diperkirakan sedang menganalisis jawaban Barcelona terhadap 70 pertanyaan yang dikirim ke klub soal pembayaran tersebut.
Jika tim asuhan Xavi Hernandez absen di Liga Champions, itu akan menjadi kerugian besar karena mereka sedang berjuang untuk memulihkan kondisi finansial.
Bukan hanya itu, bermain di Liga Champions dan melaju sejauh mungkin bakal membuat reputasi El Barca di kompetisi Eropa kembali seperti beberapa tahun ke belakang.
Bagaimanapun mereka merupakan salah satu tim tersukses di Liga Champions dengan total lima trofi di lemari.
Bersikeras
Sementara itu Presiden Barcelona, Joan Laporta, telah mengeluarkan pendapatnya soal kasus ini pada Maret lalu.
Joan Laporta bersikeras bahwa El Barca tak bersalah.
Jadi mereka akan berusaha untuk memperjuangkan kebenaran yang diyakini oleh Blaugrana.
"Culers, kamu bisa tenang," tulis Laporta di akun Twitter-nya.
"Barca tidak bersalah atas tuduhan yang dibuat terhadapnya dan menjadi korban kampanye, yang sekarang melibatkan semua orang, untuk merusak kehormatannya."
"Tidak mengherankan, dan kami akan membela Barca dan membuktikan bahwa klub tidak bersalah. Banyak yang akan dipaksa untuk diperbaiki," tuturnya.
Bingung Kurangi Pemain
Selain sibuk mendatangkan pemain, Barcelona juga sedang berupaya untuk mengurangi beberapa penggawa.
Sayangnya pemain yang masuk daftar jual Barcelona kurang menarik perhatian klub-klub Eropa.
Satu di antara nama yang menjadi incaran Barcelona untuk didepak adalah pemain tengah mereka, Franck Kessie.
Baca juga: Liga Spanyol - Ilkay Gundogan Datang, Wonderkid Barcelona Malah Tak Senang
Posisi Kessie di tim utama Barcelona memang serba tidak menentu.
Peruntungannya tak membaik saat Barcelona menunjuk Xavi Hernandez sebagai pelatih anyar.
Ia tetap menjadi pilihan kesekian di posisi gelandang bertahan di belakang setelah Frenkie de Jong dan Sergio Busquets.
Hengkangnya Busquets ke Inter Miami juga tak mempermudah situasi sang pemain.
Ia tetap berada di belakang de Jong yang dipandang punya keunggulan dalam hal membangun serangan.
Imbasnya Kessie kesulitan mendapatkan menit bermain yang layak bagi pemain sekaliber dirinya.
Bahkan di kancah Liga Spanyol musim lalu, ia cuma 7 kali menjadi starter.
Selebihnya, ia masih sebagai pemain pengganti sebanyak 21 kali, sebagaimana dikutip dari Transfermarkt.
Demikian pula saat ia mengikuti beragam kompetisi lain bersama El Barca.
Ia tak selalu menjadi pilihan pertama di posisi gelandang.
Indikasi tersebut membuat Barca seakan tak akan keberatan melepas sang pemain ke klub lain.
Sebenarnya nilai pasar sang pemain juga tak terlalu tinggi.
Transfermarkt menyebut harga pasar Kessie ada di kisaran 25 juta Euro.
Namun tetap saja tak ada klub yang ingin meminangnya musim depan.
Selain itu agen sang pemain juga beberapa kali membantah kliennya bakal hengkang dari Camp Nou.
Menurut Mundo Deportivo, Barcelona memiliki opsi terakhir yang sekiranya bisa menjadi solusi.
Ia berharap ada klub Liga Arab Saudi yang datang menawarkan uang besar untuk memboyong Kessie.
Mereka akan dengan senang hati melepas pemain asal Pantai Gading itu.
Harapan itu sejatinya bukan cuma mimpi di siang bolong.
Dengan agresifnya klub-klub Arab Saudi mencari pemain baru, bukan tak mungkin Kessie masuk dalam salah satu daftar.
Sayangnya hingga akhir Juni ini tak ada tawaran dari klub-klub sultan yang masuk untuk nama Kessie.
Baca juga: Keinginan Lionel Messi soal Pelatih Baru Inter Miami, Kans Reuni dengan Eks Barcelona
Secara umum, pasar Liga Spanyol juga belum menjadi bidikan klub Liga Arab Saudi.
Mereka lebih suka mencari penggawa anyar di Liga Inggris.
Memang Liga Spanyol memiliki Karim Benzema yang sudah dipastikan bergabung dengan Al Ittihad.
Namun bekas striker Real Madrid itu akan kalah jauh dibandingkan para pemain Liga Inggris yang datang ke negeri kaya minyak.
Alhasil peluang Barcelona untuk mendapatkan uang dari jalan tersebut terhitung kecil.
(Tribunnews.com/Deni, Guruh)