News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Efek Dosa Masa Lalu Petinggi Juventus, Penderitaan Bianconeri yang Tak Kunjung Selesai

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved (kiri) dan Presiden Juventus FC Andrea Agnelli (kedua kiri) melihat sebelum pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan AC Milan di stadion Juventus di Turin, pada 19 September 2021.

Tak hanya itu saja, pengurangan 10 poin akhirnya membuat Juventus harus mengakhiri kompetisi musim lalu di posisi ketujuh.

Posisi ketujuh menandakan bahwa Juventus hanya berkesempatan bermain di kompetisi UEFA Conference League saja.

Fakta tersebut jelas menyakitkan bagi Juventus lantaran mereka sempat bangkit pada pertengahan musim.

Juventus bahkan mampu bersaing ketat memperebutkan tiket Liga Champions hingga tembus semifinal Liga Eropa dan Coppa Italia.

Namun, kebangkitan Juventus terasa sia-sia karena hukuman pengurangan poin harus mereka rasakan pada akhir musim.

GIGIT JARI- Reaksi Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri yang menggigit jari di laga kontra Benfica di mana timnya kalah 1-2 dalam lanjutan Liga Champions di Stadion Juventus, Turin (15/9). (Vincenzo PINTO / AFP)

Teranyar, penderitaan Juventus seakan belum berakhir padahal musim baru belum juga dimulai.

Akibat kasus capital gain yang dilakukan Juventus, tim asal Turin itu kembali mendapatkan hukuman berat.

Adapun hukuman berat yang diterima Juventus yakni soal larangan Bianconeri tampil di kompetisi Eropa musim depan.

Dilansir Daily Star, Juventus tidak akan ambil bagian dalam ajang UEFA Conference League pada musim depan karena kasus yang menimpanya musim lalu.

Sebagai gantinya, Fiorentina yang berada pada urutan kedelapan akan menggantikan Juventus berjuang di UEFA Conference League.

Terdepaknya Juventus dari kompetisi Eropa musim depan jelas menjadi hal menyakitkan bagi para penggemar Bianconeri.

Hal ini dikarenakan penderitaan Juventus seakan tak pernah berakhir akibat dosa para petinggi klubnya pada masa lalu.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini