TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini, pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan tak kunjung mendapatkan menit bermain yang layak bersama Tokyo Verdy.
Usut punya usut, rupanya Pratama Arhan bukanlah pemain Timnas Indonesia pertama yang menjadi korban keganansan pelatih Tokyo Verdy, Hiroshi Jofuku.
Jauh sebelum Pratama Arhan berkarier di Luar Negeri, sosok Irfan Bachdim lebih dahulu merasakan keganasan sosok Hiroshi Jofuku.
Seperti diketahui, hingga pekan ke-25 ini, Pratama Arhan belum memainkan satu pertandingan pun di Liga 2 Jepang 2023.
Baca juga: Menilik Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF U19 Wanita 2023: Malaysia atau Myanmar?
Bahkan tercatat, Pratama Arhan baru tampil sekali pada pertandingan Tokyo Verdy di musim 2022/2023.
Yakni saat membantu Tokyo Verdy meraih kemenangan 2-1 pada Piala Kaisar Jepang, pada Rabu (7/6/2023).
Kondisi tersebut tentu berbanding terbalik saat di Timnas Indonesia.
Pratama Arhan yang dikenal sebagai 'anak emas' Shin Tae-yong selalu mendapat menit bermain bersama Timnas Indonesia.
Kondisi yang dialami Pratama Arhan tersebut membuat pelatih Tokyo Verdy, Hiroshi Jofuku menjadi sorotan.
Hiroshi pun disebut kejam karena tak pernah memainkan Pratama Arhan di Liga 2 Jepang.
Namun siapa sangka, usut punya usut, Pratama Arhan rupanya bukanlan pemain Timnas Indonesia pertama yang menjadi korban keganansan Hiroshi Jofuku.
Jauh sebelum Arhan, Irfan Bachdim lebih dahulu merasakan keganasan Hiroshi Jofuku.
Seperti diketahui, Irfan Bachdim memilih abroad alias berkarier di luar negeri setelah meninggalkan Persema Malang pada 2013 silam.
Berdasarkan data dari Transfermrkt, awalnya Irfan Bachdim berkarier di Thailand dengan memperkuat Chonburi FC dan Nakhon Ratchasima.
Setahun merumput di Thailand, Irfan Bachdim pun hijrah ke klub kasta teratas Liga Jepang, Ventrofet Kofu.
Disitulah menjadi awal pertemuan Irfan Bachdim dengan Hiroshi Jofuku.
Digadang-gadang dapat bersinar di Liga Jepang, nasib Irfan Bachdim kala itu justru pilu.
Pemain keturunan Indonesia, Yaman, dan Belanda itu bahkan gagal total saat merumput di Ventrofet Kofu.
Dilansir dari Transfermrkt, Irfan Bachdim sama sekali tak diturunkan dalam semusim penuh Liga 1 Jepang musim 2014.
Tercatat, Irfan Bachdim hanya dimainkan dua kali sepanjang musim 2014, itupun pada ajang Piala Jepang dan Piala Kaisar 2014.
Gagal total di Liga Jepang, membuat Irfan Bachdim akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan membela Bali United pada musim 2017.
Bersama Bali United, Irfan Bachdim mencetak 15 gol dan 12 assist dari 81 tampilan.
Saat ini, Irfan Bachdim sedang tidak memiliki klub setelah kontraknya tidak diperpanjang Persis Solo pada akhir musim 2022/2023.
Pratama Arhan Diminati Palmeiras
Penampilan Pratama Arhan memang cukup mencuri perhatian beberapa waktu lalu.
Kemampuannya dalam melepaskan lemparan ke dalam dari jarak jauh membuat dirinya dilirik oleh klub Brasil, SE Palmeiras.
Bahkan keahliannya itu sempat membuat kiper Argentina, Emiliano Martinez hampir kebobolan.
Meski pada akhirnya Indonesia kalah dengan skor 0-2 di tangan Argentina, tetapi tim Garuda tampil cukup apik dengan beberapa kali menciptakan peluang melalui Arhan.
Saat itu, ia masuk pada menit ke-64 menggantikan Shayne Pattynama pada menit ke-46.
Lemparan ke dalam bek Timnas Indonesia itu sempat membuat lini belakang Argentina mendapatkan ancaman.
Pada menit ke-52, lemparan ke dalam Pratama Arhan dapat dimanfaatkan oleh Elkan Baggott.
Sayangnya Emi Martinez tampil apik mencegah bola masuk ke gawang La Albiceleste.
Sementara itu, saat ini justru ada rumor yang mengatakan bahwa mantan bek PSIS Semarang itu tengah diminati oleh salah satu klub Brasil, SE Palmeiras.
Rumor transfer Pratama Arhan dibocorkan oleh @transfer.bola pada Selasa, 4 Juli 2023.
"Pratama Arhan dikabarkan sedang diminati oleh salah satu klub besar di Brasil yakni klub Palmeiras," tulis mereka.
"Penampilan apik Arhan ketika berhadapan dengan Argentina mendapatkan perhatian khusus dari Klub besar Brasil tersebut."
Meski sempat diberi kesempatan oleh Tokyo Verdy, tetapi kini pemain berusia 21 tahun itu kembali jarang diturunkan oleh sang pelatih.
Alhasil, pindah klub bisa menjadi opsi bagi juara SEA Games 2023 itu.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama/Deni)