Berawal dari Hansamu Yama yang berhasil mencuri bola dari kaki Bhayangkara FC.
Mantan pemain Persebaya itu memberikan umpan kepada Riko Simanjuntak yang berada di sisi kiri. Riko menggiring bola dan melewati adangan pemain Bhayangkara FC.
Dia lepaskan tembakan keras yang mengarah ke pojok kanan gawang Awan Setho.
Skor 1-1 untuk kedua tim.
Persija berbalik unggul dua menit kemudian (17').
Pemain Bhayangkara FC melanggar Ryo Matsumura di kotak terlarang, dan Marko Simic yang jadi eksekutor Persebaya sukses menjalankan tugasnya untuk membawa Macan Kemayoran unggul 2-1.
Hingga menit ke-25, Persija memegang kendali permainan dari Bhayangkara FC, tetapi yang disayangkan, final pass di sepertiga akhir lawan belum maksimal dan berujung peluang terbuang.
Open play permainan Persija begitu menarik, direct ke lini depan beberapa kali mengakibatkan kehilangan bola.
Persija harus kehilangan Hansamu Yama, dia mengakhiri laga lebih awal karena cedera dan digantikan dengan Witan Sulaeman.
Masuknya Witan merubah formasi permainan Persija, yang biasanya dengan pola 3 bek menjadi 4, dan Witan mengisi sisi sayap kiri.
Hadirnya Witan memberikan angin segar untuk Persija, perubahan Thomas Doll cukup akuran.
Pemain Timnas Indonesia andalan Shin Tae-yong itu memberikan umpan terukur ke Simic di kotak penalti.
Simic tak langsung shoot bola karena dalam posisi tidak ideal, dia mengontrol bola lalu lepaskan tembakan voli dengan kaki kiri. Bola meluncur deras ke gawang Awan Setho.
Persija unggul 3-1 dari Bhayangkara FC.