"Jika Juventus atau AC Milan akan memanggil saya di masa depan? Tidak pernah, tidak pernah," kata Lukaku kala itu, seperti dikutip dari Talksports.
"Sekali lagi, tidak pernah. Itu tidak akan pernah terjadi."
"Juventus menginginkan saya sebelum Inter, tetapi ketika Conte bergabung dengan Inter, prioritas saya adalah bergabung dengan mereka. Di Italia, hanya ada Inter untuk saya," ujar Lukaku.
Baca juga: Nasib Pelik Inter Milan: Sudah Gagal Gaet Lukaku, Bintang Muda Arsenal Malah Terlalu Mahal
Tentu, jika kini Lukaku memustuskan untuk bergabung dengan Juventus, maka ia akan termakan dengan omongannya sendiri.
Namun demikian, Lukaku bukanlah orang pertama yang mencela Juventus di depan umum hanya untuk bergabung dengan mereka setelahnya.
Ada beberapa nama yang pernah berkata sedemikian rupa, mencela Juventus, namun pada akhirnya mereka juga bergabung dengan raksasa Turin itu.
Pertama adalah Fabio Capello. Pelatih yang kini berusia 77 tahun ini pernah menjadi juru taktik AS Roma pada 1999-2004 silam.
Capello yang melatih di Juventus pada 2004-2006 sebelumnya juga menyatakan tidak akan menjadi pelatih dari Bianconeri.
Namun pada akhirnya pelatih kelahiran Pieris 18 Juni 1946 ini merapat dan memberikan dua gelar Serie berturut-turut, namun kemudian dicopot lantaran Juve terkena skandal Calciopoli.
Selain itu, ada pula Gonzalo Higuan dan Murizio Sarri yang menyatakan hal serupa, yakni tak akan ke Juventus, ketika mereka di Napoli.
Striker itu akhirnya bergabung dengan Bianconeri pada 2016 setelah berselisih dengan presiden klub Aurelio De Laurentiis.
Adapun Sarri, dia meninggalkan Partenopei pada 2018 dan menghabiskan satu musim di Chelsea sebelum kembali ke semenanjung melalui gerbang Juve.
Di Juventus, kebersamaan Napoli hanya satu musim dan turut mempersembahkan sebiji trofi Serie A.
(Tribunnews.com/Tio)