"Saya akan bergabung dengan liga besar dan klub besar dengan sejarah besar seperti Inter."
"Saya akan mulai dari awal dan memberikan segalanya setiap hari untuk menunjukkan kepada penggemar siapa saya," ungkapnya.
Meski hanya bermain untuk Nerazzurri selama semusim, Onana sudah memiliki ikatan kuat dengan mereka.
Apalagi ia menjadi sosok penting di bawah mistar gawang Inter.
Penampilan apiknya mampu membawa klub yang bermarkas di San Siro itu tampil di final Liga Champions.
Jadi meninggalkan Italia merupakan satu kesedihan tersendiri untuknya.
"Sebagian hatiku sedih," sambung eks Ajax Amsterdam itu.
"Meninggalkan Inter berarti meninggalkan keluarga, bukan tim biasa. Saya belajar bahwa bermain untuk Inter adalah cara hidup dan menjalani hidup."
"Sangat penting untuk jujur dan mengatakan yang sebenarnya kepada orang-orang. Saya adalah orang yang selalu menginginkan tantangan baru."
"Bermain di Liga Inggris untuk klub seperti Manchester United memang menarik. Semua pihak ingin mewujudkannya," tuturnya.
"Jika saya bertahan, saya akan senang karena saya tidak pernah memiliki masalah di Inter, sebaliknya, ada keajaiban yang sulit dijelaskan," kata Onana.
"Saya tahu saya bisa berkeliling dunia, tapi akan sulit menemukan penggemar seperti Inter."
"Mereka memberi saya emosi yang tidak akan pernah saya lupakan."
"Dalam beberapa pertandingan, saya merasa ada 80.000 orang yang bermain, bukan hanya 11. Merupakan suatu kehormatan untuk mengalaminya," jelasnya.