TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepak bola Indonesia, M Kusnaeni membahas calon pelatih baru Persib Bandung setelah kepergian Luis Milla.
Arsitek asal Spanyol itu harus meninggalkan Persib Bandung yang sebelumnya telah 3 kali bertanding di Liga 1 2023.
Hasil yang didapatkan Luis Milla pada awal musim Liga 1 2023 terbilang kurang memuaskan.
Baca juga: Umuh Muchtar Isyaratkan Nasib 6 Pemain Asing Persib Belum Aman, Tyronne del Pino Rawan Dicoret
Sebab klub berjuluk Maung Bandung belum mencicipi satu kemenangan hingga pekan ketiga.
Maung Bandung dalam 3 laga itu berhasil mengumpulkan 3 poin.
Ini didapatkan setelah Maung Bandung bermain imbang dengan Madura United (1-1), Arema FC (3-3) dan Dewa United (2-2).
Raihan imbang beruntun membuat Maung Bandung berada di urutan 14 klasemen Liga 1 2023.
Start kurang memuaskan Persib bukan menjadi alasan kepergian Luis Milla.
Faktor persoalan pribadi menjadi penyebab Luis Milla meninggalkan Marc Klok dkk.
Dengan demikian, Persib harus segera mencari nakhoda baru untuk mengisi peran pelatih kepala.
Menyikapi situasi yang menimpa Persib, M Kusnaeni memberikan kriteria yang pantas diangkat jadi pelatih.
Ia berharap manajemen Maung Bandung memprioritaskan pelatih yang telah punya pengalaman di tanah air.
Hal ini karena kompetisi sudah berjalan dan jika merekrut pelatih yang belum punya pengalaman maka membutuhkan waktu adapasti.
"Sosok yang menggantikan Luis Milla sebisa mungkin jangan orang baru," buka M Kusnaeni dikutip dari laman Tribun Jabar.
"Apalagi situasinya sekarang kompetisi sudah berjalan memasuki pekan keempat."
"Artinya tidak ada waktu lagi untuk pelatih baru (Persib) beradaptasi terlalu lama, karena dia bisa kehilangan momentum di beberapa pertandingan," ungkapnya.
Kriteria selanjutnya di mata Kusnaeni adalah pelatih baru Persib harus bermental baja.
Sebab para pendukung fanatik kontestan Liga 1 menekankan target tinggi untuk tim kesayangannya.
Jadi, pelatih baru Persib harus siap menerima kritikan apabila mempersembahkan hasil tidak maksimal.
"Bukan hanya di Persib, tapi pelatih klub di Indonesia harus mampu membuktikan kualitas strateginya di lapangan."
"Kemudian mereka harus memiliki mental baja untuk menghadapi dinamika persoalan yang terjadi di luar lapangan."
"Seperti gejolak suporter di media sosial."
"Karena ekspektasi suporter begitu tinggi terhadap prestasi klubnya," jelas Kusnaeni.
Tak Masuk Kualifikasi
Mempertimbangkan kriteria tersebut, Park Hang-seo yang sedang dikaitkan dengan Persib tentu tidak masuk kualifikasi.
Park Hang-seo memang telah membuktikan kualitasnya bersama Vietnam.
Ia berhasil mengangkat kualitas Vietnam sebagai salah satu negara terkuat di ASEAN.
Bahkan Vietnam mulai bersaing dengan Thailand yang telah merajai sepak bola ASEAN.
Peningkatkan Vietnam tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Proses demi proses berhasil dilewati pelatih asal Korea Selatan itu dengan berjalan mulus.
Terbukti dengan memenangkan 3 gelar, di antaranya Asian Games 2021/2022, Piala AFF U23 2021/2022 dan Piala AFF 2017/2018.
Namun kini Park Hang-seo dan Vietnam telah resmi berpisah.
Otomatis rekan senegara Shin Tae-yong itu saat ini sedang menganggur.
Belum adanya pekerjaan Park Hang-seo membuat namanya terseret masuk dalam bursa pelatih baru Persib.
Jika mempertimbangkan CV di atas, Park Hang-seo memang layak dipertimbangkan.
Namun untuk saat ini, Park Hang-seo bukan solusi yang tepat bagi klub kebanggaan Bobotoh.
Hal ini mempertimbangkan kompetisi sudah berjalan dan komposisi pemain yang bukan pilihannya sendiri.
Misal Park Hang-seo diproyeksikan memegang Persib di musim depan, itu waktu yang tepat untuknya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jabar/Cipta Permana)