"Kita akan coba lihat situasi dan dia cari pemain untuk gantikan Matheus Pato,"jelasnya.
Meski dalam kesulitan, pelatih asal Belanda tersebut menegaskan Liga tetap berjalan dan semua pemain harus siap dengan kondisi apapun.
"Dia pemain yang bagus dan sudah menjadi top skorer di Borneo FC musim lalu dan musim ini. Tapi saya tekankan ke semua pemain harus siap dengan kondisi tersebut,"tutupnya.
Pesut Etam masih memiliki sederet striker di antaranya Ahmad Hardianto, Stefano Lilipaly dan pemain asal Myanmar Win Naing Tun.
Kepergian Matheus Pato ke Liga Super China sebenarnya sudah dikode Presiden klub, Nabil Husien.
Kala itu, Nabil Husein sendiri yang mengungkapkan jika pemainnya sudah diincar klub asal China dan Korea.
Namun kala itu, Nabil menerangkan jika Pato memilih Borneo FC sebagai tempat singgahannya.
Baca juga: Profil Matheus Pato, Striker Borneo FC yang Meraih 3 Gelar pada Musim Pertamanya di Indonesia
Maka dari itu, Borneo FC memilih memperpanjang kontrak Matheus Pato untuk dua tahun alias hingga 2025.
Namun nyatanya singgahan tersebut hanya sementara.
Matheus Pato dikabarkan berpindah ke klub Liga Super China, Shandong Taishan dengan nilai tebusan.
Tak tanggung-tanggung, biaya transfer yang didapatkan Borneo FC cukup menggiurkan.
Mereka dikabarkan mendapatkan biaya transfer yang menggiurkan.
Jika per hari ini harga pasar Matheus Pato mencapai Rp6,95 miliar, kemungkinan klub anyar Pato membayar uang tambahan untuk menebus pemain asal Brasil ini.
Penebusan pemain asing milik klub Liga 1 menjadi perhatian banyak pihak.