Erick Thohir mengatakan bahwa pihak yang berhak memutuskan terkait regulasi adalah PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.
"Kembali kalau liga kan bebannya tidak 100 persen di PSSI, struktur liga jelas, PSSI cuma punya saham satu persen, 99 persen liberasisasi kepemilikan liga oleh klub dan kami hanya mengawasi dengan menempatkan Wakil Ketua Umum," kata Erick Thohir dalam konferensi pers PSSI, Kamis (20/7/2023).
"Tapi manajemen liga cukup independen tentu kita senang saat ini PSSI dan Liga pertama kali punya komitmen sama-sama untuk membangun kalender yang baik untuk semua."
"Terutama mendukung timnas karena kita punya komitmen yang sama membangun liga terbaik di asia tenggara dan timnas yang terbaik"
"Tentu beberapa kebijakan ada di PSSI, kenapa saya memimpin komite wasit karena saya ingin pastikan ada perbaikan di wasit secara menyeluruh," kata Erick Thohir.
Lebih lanjut, Erick Thohir meminta suporter untuk bisa menahan diri untuk tidak melanggar larangan awayday tersebut.
Erick juga mengingatkan bahwa saat ini FIFA masih memantau Liga Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
"Kalau suporter sendiri kan sudah saya ingatkan kita ini bukan tidak dihukum oleh FIFA, kita ini dipantau oleh FIFA," tegas Erick.
"Kalau ada kejadian yang tidak diinginkan pasti dihukum, karena itu kesepakatan Pemerintah, FIFA, PSSI, pihak kepolisian dan liga yang utama kita tidak ada suporter tamu selama dua tahun."
"Tapi kalau tahun pertama bagus bisa tidak dua tahun, kalau tahun ini ada kerusuhan pasti di hukum pasti."
"Saya berharap suporter menahan diri, jangan sampai merugikan timnya dan jangan sampai merugikn Indonesia," ucapnya.
Berikut Daftar Sanksi Komdis PSSI 20 Juli 2023
1. Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang
- Nama Kompetisi: BRI Liga 1 2023/2024
- Pertandingan: PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya
- Tanggal Kejadian: 16 Juli 2023
- Jenis Pelanggaran: gagal mengantisipasi kehadiran suporter Persebaya Surabaya sebagai suporter klub tamu di stadion
- Hukuman: sanksi denda Rp25.000.000