TRIBUNNEWS.COM- AC Milan menjadi salah satu klub paling revolusioner di Serie A dalam bursa transfer musim panas ini.

AC Milan telah mendaratkan enam pemain, dan segera menyusul Samuel Chukwueze hingga jadi tujuh pemain.

Dan ketujuh pemain AC Milan itu datang tak sampai dalam tempo sebulan.

Dikutip dari La Gazzetta dello Sport, revolusi di Milan ini digerakkan di bawah instruksi triumvirat: CEO I Rossoneri, Giorgio Furlani, Geoffrey Moncada (kepala perekrutan), dan Antonio D'Ottavio sebagai direktur olahraga.

Ketiganya membentuk triumvirat yang memiliki kendali penting dalam membangun kekuatan klub.

Milan kini terlihat memiliki strategi paling jelas di bursa transfer dibandingkan para pesaing lain di Serie A.

Di bawah kendali triumviratnya, Il Diavolo mengutamakan merekrut pemain potensial dengan harga terbilang murah, dan masih berusia relatif muda sehingga diharapkan bisa dipakai minimal sampai tiga tahun ke depan.

Hasilnya, kurang dari satu bulan, Milan kini sudah bisa merenovasi skuat dengan biaya total 107 juta euro atau sekitar Rp1,8 triliun.

Sebagian besar dari pengeluaran itu didanai dari hasil penjualan Sandro Tonali ke Newcastle yang menelan harga 70 juta euro (Rp1,17 triliun).

Melihat riwayat pergerakan transfer mereka yang cenderung sangat hemat dalam beberapa musim terakhir, pengeluaran Milan yang sekarang menembus tiga digit ini terbilang istimewa.

Pergerakan ini berbeda drastis dengan manuver sampai pekan ketiga Juli tahun lalu ketika klub baru menebus permanen Alessandro Florenzi dan Junior Messias, serta merekrut Divock Origi tanpa biaya.

Pemain teranyar yang mendarat adalah Samuel Chukwueze yang sudah tiba di Milan kemarin.

Sang juara Liga Italia 19 kali sepakat menebus striker asal Senegal ini dari Villarreal seharga 28 juta euro (Rp 567 miliar), di mana 8 juta di antaranya berupa variabel bonus.

Chukwueze pun jadi pemain termahal Milan di bursa transfer musim panas ini.