Petunjuk lain justru datang dari klub Australia, yaitu Brisbane Roar.
Brisbane Roar dimiliki 100 persen oleh Bakrie Group sejak 2012, atau 11 tahun silam.
Dalam beberapa kesempatan, muncul indikasi Persija merupakan "saudara tua" Brisbane Roar.
Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan legenda Liverpool yang pernah menangani Brisbane Roar, Robbie Fowler.
Fowler mengungkap pernah diminta menangani klub Indonesia, klub yang dimiliki oleh bosnya di Brisbane Roar.
"Ketika Anda menjadi pelatih di sebuah klub dengan atasan yang memiliki dua klub, salah satu klub itu berada di Indonesia," ujar Fowler kepada The World Game (30/8/2020).
"Dan dia berkata 'Kami ingin kamu pergi ke sana,' maka harus diadakan pembicaraan (untuk memutuskan hal itu)," lanjutnya.
"Saya bilang ke mereka bahwa saya perlu pergi untuk memikirkannya, tapi akhirnya itu seperti atasan Anda berkata bahwa kamu berpindah kantor," jelasnya.
Indikasi lain yaitu seringnya Persija menjalin kerja sama dengan Brisbane Roar, seperti Sudirman dan Rayhan Hannan yang menjalani masa peminjaman di klub A-League itu.
Teranyar, CEO dan Chairman Brisbane Roar Chris Fong dipanggil ke Jakarta oleh Bakrie Group untuk memimpin "proyek baru" di Asia.
Meski tak pernah diakui secara terbuka, Persija tak bisa menyangkal kedekatan Brisbane Roar berkat andil Bakrie Group.
(Najmul Ula/BolaNas)
Artikel Juga Tayang di BolaNas.com dengan Judul Profil Pemilik Klub Persija Jakarta, Nama Tersembunyi yang Punya Jaringan Multiklub Seperti Todd Boehly