TRIBUNNEWS.COM - Ilkay Gundogan membuat pengakuan tentang sosok Pep Guardiola yang merupakan mantan pelatihnya.
Gundogan meninggalkan Manchester City untuk pergi ke Barcelona dengan status bebas transfer di musim panas 2023 ini.
Gelandang 32 tahun itu itu menyelesaikan tujuh musim di Liga Inggris. Bersama Pep Guardiola, Gundogan memenangkan lima gelar Liga Premier, dua Piala FA, empat Piala Liga dan Liga Champions.
Selama di Man City, Gundogan bermain sebanyak 304 kali dan mencetak 60 gol serta 40 assist dan juga memenangkan 2 gelar Community Shields.
Musim Gundogan di Man City begitu berkesan. Di musim terakhirnya ia didapuk menjadi kapten dan sukses mengantar tim meraih treble winner.
Baca juga: Terpikat Janji Manis Xavi, Ilkay Gundogan Berani Tolak Bayaran Selangit demi Barcelona
Ia menjelma menjadi gelandang yang berbahaya dan salah satu yang terbaik di dunia, dan semua ini tentu tidak lepas dari peran sang juru taktik Pep Guardiola.
Gundogan mengaku, sebelum mengenal Pep Guardiola, ia berfikir dirinya cukup tahu tentang sepakbola. Namun setelah mengenalnya, ia sadar pengetahuannya belum seberapa.
"Sebelum saya bergabung dengan Man City, saya pikir saya tahu sepak bola," kata Gundogan kepada ESPN.
"Saya berusia 25 atau 26 tahun, saya telah melihat banyak laga. Saya bermain di final Liga Champions. Tapi sekarang berdiri di sini setelah tujuh tahun sekolah Pep, saya akan mengatakan, saya tidak tahu apa-apa tentang sepak bola sebelumnya. Pengaruhnya terhadap tim dan saya secara pribadi sangat besar," sambungnya.
Gundogan merasa, raihan treble winner di musim lalu seakan membuatnya berada di alam mimpi. Namun di sisi lain, ia tak mau terbawa larut di alam itu terus.
Ia ingin menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Barcelona.
"Jika saya ingin menantang diri saya sendiri dan keluar dari zona nyaman saya, inilah saatnya," ujarnya.
Baca juga: Barcelona Cari 3 Pemain Lagi, Setelah Rekrut Ilkay Gundogan, Inigo Martinez, dan Dekati Vitor Roque
Pemain asal Jerman itu mengaku menjadi sosok pengagum Barca sejak kecil, ketika jaman Ronaldinho.