TRIBUNNEWS.COM - Saga transfer Romelu Lukaku membuat banyak pihak kecewa, termasuk tandemnya di Inter Milan, Laurtaro Martinez.
Lautaro Martinez menyayangkan hubungan Lukaku dengan Inter Milan yang berakhir dengan cara yang buruk.
Hubungan buruk Lukaku dengan Inter Milan terjadi setelah sang pemain bermain mata dengan Juventus.
Inter Milan yang semula ingin mempermanenkan Lukaku dari Chelsea, memilih untuk mengentikan maksudnya dikarenakan bomber asal Belgia itu menjalin kontak dengan rival mereka, Juventus.
Seketika itu Lukaku dinilai sebagai sosok pengkhianat oleh para penggemar Inter Milan, termasuk pula rekan setim dan manajemen klub.
Lautaro Martinez yang kini menjadi kapten Inter Milan menjadi salah satu pihak yang kecewa dengan sikap Lukaku.
Baca juga: Awal Mula Drama Lukaku Bersama Inter Milan, Ada Pertengkaran di Ruang Ganti
Ada kabar yang menyebutkan, drama transfer antara Lukaku dengan Inter Milan ini disebabkan karena adanya perselisihan antara Big Rom dengan sang pelatih Simone Inzaghi.
Martinez ingin mendapat kejelasan tentang masalah tersebut. Striker asal Argentina itu berulangkali mencoba menghubungi Lukaku untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Namun upayanya untuk menelpon Lukaku selalu buntu. Lukaku tidak bisa dihungi di saat-saaat krusial itu.
“Saya kecewa. Saya mencoba meneleponnya tetapi dia tidak pernah menjawab," lanjutnya.
“Setelah bertahun-tahun bersama, saya kecewa,” sambung Martinez.
Ia menambahkan, rekannya di Inter Milan juga mencoba menghubungi Lukaku, namun yang didapat tak jauh berbeda dengannya.
“Dia melakukan hal yang sama dengan rekan satu timnya yang lain.”
“Setelah bertahun-tahun bersama, saya kecewa,” imbuh Martinez.
Baca juga: Komentar Pedas Massimo Moratti untuk Juventus yang Kejar Lukaku: Juve Selalu Ingin Rusak Inter Milan
Sikap yang ditunjukkan Lukaku jelas berbeda dengan Martinez. Penyerang 25 tahun ini akan menjadi kapten Inter Milan di musim depan.
Baginya, Inter Milan sudah dianggapnya sebagai rumah kedua. Ia merasa tidak ada alasan untuk berganti seragam dari Nerazzurri.
“Saya kapten, Inter adalah rumah kedua saya. Saya merasa dicintai di sini. Saya sangat bangga, jadi… tidak ada alasan untuk pergi.”
"Mengenakan ban kapten ini berarti mengambil lebih banyak tanggung jawab di dalam tim, di dalam ruang ganti."
“Tapi saya selalu melakukan itu, bahkan sebelum menjadi kapten.”
“Saya selalu melakukan semua yang saya bisa untuk membantu rekan tim saya ketika mereka membutuhkannya,” teranganya.
Dicap Penjahat
Hubungan Lukaku memburuk dengan Inter seiring perlakuan yang diterimanya dari pelatih Simone Inzaghi.
Pemain berusia 30 tahun itu dikabarkan tidak senang dengan, terutama pada paruh kedua musim lalu.
Ultras Inter menyalahkan Romelu Lukaku di Instagram, menyebutnya sebagai tentara bayaran keji yang telah mengkhianati mereka.
Romelu Lukaku disebut sebagai pengkhianat oleh Ultras Inter.
Sebagian anggota Ultras Inter menyebut Lukaku sebagai tentara bayaran yang lebih mementingkan bayaran terbesar.
“Siapa yang pernah mengkhianatimu akan melakukannya lagi, bukan karena dia menikmatinya, tetapi karena itu adalah bagian dari sifatnya,” kata mereka.
Lukaku telah meninggalkan Inter pada 2021, bergabung dengan Chelsea seharga €113 juta.
Namun, dia segera menyesali transfernya ke Stamford Bridge dan mendorong untuk kembali ke Stadio Meazza dengan status pinjaman musim panas lalu.
“Romelu, kamu mengkhianati kami semua,” lanjut ultras Inter.
“Kami membela Anda selama masa sulit Anda, kami membantu Anda ketika para penggemar tim yang telah mencari Anda [Juventus] menyinggung Anda. Sekarang Anda membayar kami dengan tusukan".
“Kamu mencium lencana itu yang lebih berharga dari nyawa kami dan sekarang, seperti tentara bayaran keji mana pun, kamu menjual dirimu kepada penawar terbaik. Seseorang harus menjadi seorang pria sebelum menjadi seorang juara dan Anda tidak seperti itu".
"Selamat tinggal, Penjahat."
(Tribunnews.com/Tio)