Akhir Sebuah Era
Bonucci menjadi pemain yang paling senior di Juventus saat ini. Ia datang pada 2010 di Turin dan bermain selama tujuh tahun sampai 2017.
Ia sempat hijrah ke AC Milan semusim sebelum kembali lagi ke Juventus sampai saat ini, total 12 tahun berseragam Bianconeri.
Kepergian Bonucci dari Juventus menandai akhir dari sebuah era, akan memutuskan mata rantai terakhir ke masa-masa awal Juve era Andrea Agnelli.
Bonucci adalah bagian dari lini belakang 'BBC' yang terkenal bersama Andrea Barzagli dan Giorgio Chiellini.
Lini belakang Juve begitu kokoh kala itu, dengan tambahan Gianluigi Buffon yang berjaga di bawah mistar gawang Juventus.
Sebenarnya, Bonucci adalah bek terlemah dari ketiganya, tetapi kekurangannya ditutupi dengan baik oleh kecemerlangan Chiellini dan Barzagli.
Meski begitu, Bonucci juga dapat diandalkan untuk mencetak satu atau tiga gol setiap musim. Hingga saat ini, ia telah mencetak 37 gol untuk Juve di semua kompetisi.
Baca juga: Romantisasi Inter Milan dengan Indonesia: Dari Nainggolan, Ketua Umum PSSI & Binaan Juventus
Ketika Barzagli perlahan-lahan tersingkir dari starting XI, Bonucci dan Chiellini menjadi salah satu duet dua pemain terbesar dalam sejarah belakangan ini.
Di lapangan, kerja sama dua pemain Italia itu mencapai puncaknya di Euro 2020, ketika pasangan tersebut membawa Italia meraih Kejuaraan Eropa kedua mereka.
Sejak itu, karier Bonucci mengalami penurunan yang lambat. Barzagli pensiun pada 2019, Buffon meninggalkan Juve selamanya pada 2021, Chiellini setahun kemudian.
Bonucci adalah yang terakhir di Juventus. Namun dia seakan tak menemui bentuk permainan yang baik tanpa rekan-rekan lamanya.
Dan pada usia 36 tahun, keputusan Juve untuk tak memasukkannya dalam proyek musim depan adalah sesuatu yang logis.
Warisan Bonucci di Juve rumit. Ia dihormati tetapi tidak pernah dicintai dan dia tidak mungkin dihargai seperti anggota BBC lainnya, atau Buffon dan bahkan seseorang seperti Pirlo, yang hanya bermain di Juve selama empat tahun.
(Tribunnews.com/Tio)