Pemain asal Jerman ini bahu-membahu bersama Frenkie de Jong dan Oriol Romeu di lapangan tengah.
Ketiganya menopang tridente Robert Lewandowski, Raphinha dan Pedri.
Menariknya, Getafe lebih dulu membuka kans untuk mencetak gol melalui Mata di menit ke-3. Namun sepakannya dari dalam kotak penalti meleset.
Pada menit ke-7 Barcelona memiliki peluang untuk membuka keunggulan. Diawali dari situasi set-piece, Frenkie De Jong mengirimkan umpan cungkll yang tertuju kepada kepala Robert Lewandowski.
Lewy yang lolos dari jebakan offside langsung melepaskan heading. Namun sundulan penggawa Timnas Belgia tersebut masih terlalu lemah dan berhasil diantisipasi kiper Getafe, Soria.
Permainan agresif Barcelona kembali mengancam.
Skuad asuhan Xavi kembali mengancam gawang Getafe melalui sepakan bebas.
Eksekusi yang dilepaskan Raphinha berhasil on target. Namun upaya mantan pemain Leeds United ini masih bisa ditepis oleh Soria. Skor 0-0 bertahan di menit ke-18.
Memasuki menit ke-20, Barcelona lebih mendominasi jalannya pertandingan. Sebaliknya, Getafe yang bertindak sebagai tuan rumah cenderung menunggu.
Mereka sesekali melancarkan serangan memakai skema counter attack ketika Barcelona kehilangan penguasaan bola di lapangan tengah.
Barcelona sendiri bukannya tanpa kendala kendati unggul ball possession. Tim rival Real Madrid tersebut terkesan bingung untuk mengkreasikan serangan.
Ketika mendekati kotak penalti Getafe, para pemain Barca memilih untuk melakukan backpass karena sulitnya menciptakan peluang.
Apalagi Robert Lewandowski yang diplot sebagai goal getter secara bergiliran mendapatkan pengawasan dari Duarte dan kolega.
Rapatnya barikade pertahanan Getafe membuat Oriol Romeu mencoba peruntungan lewat sepakan dari luar kotak penalti pada menit ke-25'.