TRIBUNNEWS.COM - AC Milan batal dapat uang cuma-cuma berupa komisi penjualan Lucas Paqueta ke Manchester City pada bursa transfer musim panas ini.
Kepindahan Lucas Paqueta dari West Ham ke Manchester City menghasilkan 'ceperan' Rp13 miliar jika terealisasi.
Hanya saja skandal perjudian yang membelit Lucas Paqueta membuat AC Milan terancam tak mendapatkan persenan dari transfer yang terancam kandas itu.
Pemain West Ham, Lucas Paqueta, disebut sedang dalam investigasi karena diduga terlibat dalam kasus judi. Situasi ini berdampak pada keputusan Manchester City yang urung membelinya.
Baca juga: Pekerjaan Terakhir AC Milan di Bursa Transfer, Tendang 5 Pemain untuk Sempurnakan Skuad
Paqueta bergabung dengan West Ham pada awal musim 2022/2023 lalu. Pemain asal Brasil itu tampil cukup bagus, dengan empat gol dan tiga assist dari 28 laga di Premier League.
Paqueta kemudian juga membawa tim racikan David Moyes menjadi juara UEFA Conference League 2022/2023.
Kini, di tengah gencarnya rumor Paqueta masuk dalam daftar belanja Manchester City, sebuah kabar mengejutkan datang. Paqueta diduga terlibat dalam skandal judi.
Dilansir laman Football Italia, Paqueta kini tengah berada dalam penyelidikan pihak FA (PSSI-nya Inggris) terkait kasus judi. Hal ini membuat Paqueta harus dicoret dari skuad Timnas Brasil.
Penyelidikan kasus Paqueta bukan hanya dilakukan oleh FA, melainkan juga FIFA. Penyelidikan berpusat pada kartu kuning yang didapat Paqueta pada duel lawan Aston Villa pada 12 Maret 2023 yang lalu.
Ketika itu, ada beberapa akun baru yang dibuat di salah satu situs judi.
Akun itu terkait dengan orang yang dekat dengan Paqueta. Akun itu membuat taruhan maksimal untuk dua hal, yakni Paqueta dan Luis Henrique (Real Betis) mendapat kartu kuning.
Paqueta kaget mendapatkan tuduhan tersebut. Sang gelandang serang ini memastikan bahwa dia tidak pernah bertaruh apa pun di atas meja judi.
Nama Lucas Paqueta masuk dalam daftar pemain incaran Manchester City. Bahkan, The Citizens disebut telah membuat tawaran dengan nilai 80 juta euro (Rp 1,3 triliun) kepada West Ham.
Namun, tawaran itu ditolak begitu saja oleh The Hammers.
Minat Pep Guardiola pada jasa Paqueta makin besar karena Kevin De Bruyne cedera. Namun, Manchester City dilaporkan telah menghentikan upaya untuk membeli pemain 25 tahun setelah investigasi kasus judinya mencuat.
Jika terbukti terlibat dalam kasus judi, Paqueta terancam hukuman yang berat.
AC Milan Batal Untung
AC Milan memiliki keuntungan atas penjualan Lucas Paqueta sebagai uang pembinaan.
Klub berjuluk Rossoneri ini berhak mendapatkan satu persen dari hasil penjualan sang gelandang serang.
Mekanisme itu diberlakukan sebagai cara sepak bola Eropa melindungi akademi, yang pada umumnya membina pemain dari usia 12 hingga 23 tahun.
Ketika pindah ke Milan dari Flamengo pada 2018, Paqueta masih di bawah usia 23 tahun, sehingga sang klub raksasa Italia dinilai turut terlibat dalam masa pembinaan.
Namun, Paqueta yang didatangkan dengan biaya 38 juta euro hanya bertahan satu setengah tahun di AC Milan. Ia dijual ke Lyon dengan banderol 20 juta euro.
Siapa yang menyangka, hanya dalam rentang dua tahun sejak berlabuh ke Lyon, harga pasar Paqueta melesat tajam, sampai City kini berani menawar 80 juta euro.
Apabila transfer Paqueta dari West Ham ke Manchester City terealisasi, Milan bisa mendapatkan untung lagi.
Memakai asumsi Paqueta dihargai 80 juta euro, maka Milan paling tidak bisa mendapatkan satu persennya, yakni kurang lebih 800 ribu euro (sekitar Rp 13,3 miliar rupiah). Komisi tersebut akan dibebankan kepada klub penjual, dalam hal ini adalah West Ham.
Hanya saja karena adanys skandal yang membelit, maka AC Milan batal mendapatkan uang ceperan hasil penjualan mantan pemainnya itu.
(Tribunnews.com/Giri)