TRIBUNNEWS.COM - Gemerlapnya Liga Arab Saudi mulai memantik prahara di kalangan para pesertanya.
Salah satunya dirasakan oleh klub papan tengah Liga Arab Saudi, Al Shabab.
Al Shabab menghadapi demo besar yang dilakukan para penggemarnya sendiri.
Baca juga: Jangan Sombong Dulu Liga Arab Saudi dan MLS, Klub Raksasa Turki Tebar Radar Gaet Sergio RamosĀ
Penggemar Al Shabab menuntut manajemen klub segera meninggalkan posisi mereka.
Menurut mereka, para petinggi tak bisa menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.
Hal tersebut membuat Al Shabab tak bisa bersaing dengan klub-klub lainnya yang berlomba mendatangkan pemain-pemain bintang.
Sejauh ini Al Shabab memang belum mendatangkan nama besar selama bursa transfer.
Mereka baru mendatangkan Habib Diallo saja yang terhitung transfer mewah.
Diallo didatangkan dengan mahar 18 juta Euro dari Strasbourg.
Selebihnya, Al Shabab belum mendatangkan pemain-pemain berlabel bintang atau Eropa.
"Sekelompok pengggemar hadir di depan kantor Al Shabab," tulis media Okaz Sports lewat Twitter resmi mereka.
"Para suporter mengutarakan kekecewaan kepada petinggi klub."
"Mereka menginginkan agar petinggi klub, Khaled Al Thunayan pergi dan meninggalkan klub," sambungnya.
Pasifnya Al Shabab pada bursa transfer Liga Arab Saudi berdampak pada performa klub.
Mereka kesulitan mengamankan kemenangan dalam dua pertandingan yang sudah dijalani.
Padahal, Al Shabab sama sekali belum menghadapi klub-klub papan atas Liga Arab Saudi.
Mereka bermain imbang pada laga perdana liga melawan Al Akhdoud.
Al Shabab ditahan imbang dengan skor 1-1.
Sementara itu pada laga kedua, mereka kalah cukup telak.
Mereka kalah dari Al Wehda dengan skor 3-1.
Hal tersebut membuat peringkat Al Shabab di klasemen Liga Arab Saudi berada pada papan bawah.
Mereka saat ini menempati peringkat ke-13 dari 18 klub yang ada.
Perubahan menjadi sesuatu yang diharapkan para suporter Al Shabab.
Mereka ingin menyaksikan timnya berkompetisi di papan atas Liga Arab Saudi.
Namun sejauh ini, angan-angan itu nampaknya belum akan terwujud.
Baca juga: Klasemen Liga Arab Saudi: Al Nassr Dekat di Zona Merah setelah Keok Lagi, Tim Steven Gerrard Menang
Pasalnya belum ada tanda-tanda para petinggi klub bakal mengundurkan diri.
Al Shabab makin tertinggal dari tim-tim yang mendapatkan suntikan dana besar di Liga Arab Saudi.
Setidaknya ada empat klub yang merasakan suntikan dana tersebut.
Keempat klub tersebut adalah Al Ittihad, Al Nassr, Al Ahli dan Al Hilal yang bisa berbelanja pemain-pemain bintang Eropa.
Mereka bisa melakukan itu berkat dana yang disuntikkan Public Investment Fund atau PIF yang saat ini dimiliki Mohammad Bin Salman.
Aliran dana tak terbatas dari PIF membuat keempat klub leluasa mendatangkan pemain top.
Al Ittihad berhasil mendatangkan peraih Ballon d'Or musim lalu, Karim Benzema.
Sementara itu Al Ahli mendatangkan Riyad Mahrez hingga Roberto Firmino sebagai amunisi andalan.
Untuk klub Al Hilal, nama Neymar pastinya menjadi sosok paling tenar yang didatangkan.
Sedangkan Al Nassr sudah bergerak terlebih dahulu dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo.
Melihat hal-hal tersebut, Al Shabab makin berat bersaing di papan atas Liga Arab Saudi.
Jika tak ada perubahan, mereka akan lebuh banyak bertarung di papan bawah klasemen Liga Arab Saudi.
(Tribunnews.com/Guruh)