News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Biasa Magabut, Divock Origi Bikin Geregetan AC Milan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Udinese Festy Ebosele (kanan) menjegal pemain depan AC Milan Divock Origi selama pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan Udinese pada 13 Agustus 2022 di stadion San Siro.

TRIBUNNEWS.COM - Manajemen AC Milan dibuat geregetan oleh ulah Divock Origi yang sulit untuk dijual pada bursa transfer musim panas ini.

Divock Origi diketahui menjadi salah satu pemain yang masuk daftar jual AC Milan dengan tujuan bisa menyeimbangkan neraca keuangan klub.

Namun baru-baru ini Divock Origi membuat para petinggi AC Milan kebakaran jenggot karena membatalkan negosiasi transfer ke West Ham United secara sepihak.

Baca juga: Prediksi Skor AC Milan vs Torino di Liga Italia: Iblis Merah Ganyang Banteng Turin 3-1

Tanpa konfirmasi ke AC Milan, Origi memutukan untuk menghentikan diskusi kepindahannya ke Liga Inggris.

Usut punya usut, masalah Origi memilih bertahan di AC Milan ialah karena zona nyaman gaji yang dia peroleh.

Diketahui, Origi termasuk pemain anyar di skuad AC Milan. Dia diboyong ke San Siro pada bursa transfer musim panas 2022.

Hanya saja penggawa Timnas Belgia ini gagal menjawab ekspektasi di musim perdananya membela AC Milan di Liga Italia.

Mantan striker Liverpool tersebut tak mampu menjadi pesaing sepadan bagi Olivier Giroud.

Alaih-alih tampil garang, Origi justru akrab dengan bench cadangan dan meja operasi. Sang striker banyak menghabiskan waktunya di ruang perawatan akibat cedera.

Padahal dia menjadi salah satu pemain Rossoneri dengan jumlah gaji tinggi.

Per musimnya Origi mendapatkan bayaran 4,5 juta Euro atau sekitar Rp74 miliar. Akan tetapi jumlah uang yang dikeluarkan AC Milan untuk menggaji sang striker tak seimbang dengan kontribusi.

Pemain depan AC Milan, Divock Origi (kedua dari kanan) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol ketiga selama pertandingan sepak bola Serie A Italia melawan Monza di San Siro, pada 22 Oktober 2022. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Divock Origi terkesan sebagai pemain magabut alias makan gaji buta selama membela AC Milan musim ini.

Musim lalu, dia mengemas 36 pertandingan di semua kompetisi dan hanya mencetak 2 gol. Ini membuktikan bagaimana memblenya kualitas permainan Origi.

Manajemen AC Milan pun memilih menjualnya karena jengah dengan performa sang attacante yang tak kunjung memuaskan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini