Erick Thohir Tak Ingin Lagi Berpolemik di Sepakbola: Mending Kita Cari Solusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menilai sepakbola Indonesia tak akan maju bila terus-terus berkutat dengan polemik yang tak menghasilkan solusi.
Seperti diketahui, polemik pemanggilan pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia sempat ramai.
Kala itu ada beberapa klub yang tak melepas pemainnya karena menilai bukan pertandingan FIFA matchday.
Baca juga: Ketum PSSI Erick Thohir Soroti Kesalahan Sendiri yang Kerap Dilakukan Pemain Timnas Indonesia U-17
“Daripada kita berpolemik, kita mending cari solusi," ujar Erick kepada wartawan usai laga uji coba timnas U-17 Indonesia vs Korsel U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (30/08/2023) malam.
Soal pemanggilan pemain ke Timnas yang mana nantinya tampil di laga bukan resmi, Erick mengatakan sudah ada solusinya.
Solusinya dengan memutar elite proacademy yang akan menjadi wadah kompetisi pemain muda. Dari kompetisi itulah nanti timnas akan mendapat tambahan suplai pemain.
Sebab, kata Erick, pangkal kendalanya bukan sekadar izin klub melainkan stok pemain. Oleh karena PSSI ingin memiliki lapisan timnas yang lengkap sejak tim U-12 hingga tim senior, maka Erick ingin kompetisi usia muda layaknya elite pro academy segera berjalan.
“Kita tentu tetap butuh disuport dari klub dan liga untuk menebalkan jumlah pemain timnas kita. Tapi juga September ini kita akan mulai elite pro academy. Itu positif untuk semakin menebalkan stok pemain,” ujar Erick.
Dengan adanya elite pro academy diharapkan tidak ada jenjang timnas yang kosong. Hal ini terutama jika seluruh jenjang timnas serentak menggelar kegiatan. Sebagai contoh pada September ini tiga jenjang timnas, yakni U-17, U-23, dan senior sama sama melakukan uji coba.
"Kenapa membangun tim nasional itu tidak bisa sepotong-sepotong Kita harus ada kelompok umur, terus meningkat dan ini program jangka panjang. Karena terbukti, contoh ketika kita mengadakan pertandingan FIFA Match Day September ini, ada tentu buat senior team, ada juga buat U-23 AFC, skuad pemainnya jadi tipis. Nah artinya apa? Itulah tugas kami di PSSI untuk menebalkan stok pemain baik lewat liga, elite pro academy, atau TC khusus," terang Erick.
Layaknya pemanggilan pemain timnas yang mana butuh solusi, hal yang sama juga berlaku terkait pro kontra soal JIS yang jadi lokasi Piala Dunia U-17.
Secara tegas Erick enggan berpolemik dengan kalangan yang menarik persoalan ini ke ranah politik.
Sebab sejatinya masalah JIS adalah sederhana yakni melakukan perbaikan layaknya yang dilakukan stadion lain dalam mempersiapkan turnamen besar.
Solusinya, kata Erick, bukan berdebat di media sosial tapi bekerja demi solusi agar JIS bisa jadi lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-17.
"Bukan waktunya kita berpolemik. Yang penting kita sebagai tuan rumah harus mempersiapkan ini dengan baik. Saat ini sesuai rekomendasi FIFA pergantian rumput dan pembukaan akses ke stadion JIS sedang dilakukan. Dan saya memohon maaf kalau dipikir sebelumnya saya mengada-ngada, saya tidak mengada-ngada. Saya justru ingin supaya kita menjadi tuan rumah yang baik," kata Erick menegaskan soal solusi terkait Stadion JIS.