TRIBUNNEWS.COM - Start mengecewakan diukir AS Roma saat mengarungi kompetisi awal Liga Italia 2023/2024.
Teranyar, AS Roma dipaksa menyerah oleh AC Milan dengan skor 1-2 di Stadion Olimpico pada pekan ketiga, Sabtu (2/9/2023) dinihari WIB.
Kekalahan melawan AC Milan memperburuk posisi AS Roma yang kini terjebak di zona degradasi.
AS Roma sejauh ini baru memetik satu poin dari tiga laga pembuka Liga Italia.
Baca juga: Fakta Hasil AS Roma vs AC Milan: Awalan Sempurna Rossoneri, Pioli Sayangkan Kartu Merah Tomori
Setelah meraih hasil imbang melawan Salernitana pada laga pembuka, AS Roma malah kalah beruntun dalam dua pertandingan berikutnya.
Kekalahan beruntun diterima AS Roma saat bermain melawan Verona (Away) dan AC Milan (Home) dengan skor identik yakni 1-2.
Torehan satu hasil imbang, dua kekalahan dan tanpa pernah menang akhirnya menjadi awal buruk bagi tim sekelas AS Roma di Liga Italia.
Jose Mourinho selaku pelatih AS Roma jelas tak senang dengan performa timnya awal musim ini.
Juru taktik asal Portugal itu bahkan sampai menolak untuk memberikan komentarnya setelah kekalahan melawan AC Milan.
Dilansir Football Italia, Mourinho menolak berbicara kepada awak media setelah timnya dipecundangi AC Milan di kandang sendiri.
Hasil buruk yang didapatkan AS Roma pada tiga laga pertamanya musim ini diduga menjadi alasan utama penolakan Mourinho.
Situasi buruk yang dialami AS Roma pada awal musim ini sebenarnya tak bisa dibebankan ke Mourinho saja.
Apalagi laga melawan AC Milan menjadi momen pertama Mourinho mendampingi AS Roma secara langsung di pinggir lapangan.
Diketahui, Mourinho terkena larangan skorsing berupa tidak bisa mendampingi AS Roma dalam dua laga pembuka musim ini.
Selain itu, masalah yang menimpa AS Roma musim ini tak lain karena iritnya manajemen tim asal ibukota Italia tersebut.
Jika menelisik pergerakan transfer yang dilakukan AS Roma pada bursa musim panas ini, tak banyak hal yang dilakukan pihak manajemen.
Hal itu terlihat dari minimnya dana transfer yang digelontorkan AS Roma untuk merekrut pemain anyar.
AS Roma terlihat cenderung lebih suka mendatangkan pemain dengan status pinjaman, harga murah ataupun gratis.
Sebagai contoh langkah AS Roma mendatangkan Houssem Aouar (Lyon) dan Evan Ndicka (Frankfurt) dengan gratis musim panas ini.
Lalu, Renato Sanchez (PSG) dan Romelu Lukaku (Chelsea) didatangkan AS Roma dengan status pinjaman saja.
Satu-satunya kebijakan transfer yang memaksa AS Roma mengeluarkan uang ketika mendatangkan Leandro Paredes dari PSG.
AS Roma setidaknya perlu merogoh uang sebesar 2,5 juta euro saja saat meminang pemain asal Argentina tersebut.
Selain Paredes, tak ada nama pemain anyar lain yang direkrut AS Roma dengan cara permanen.
Situasi itu menunjukkan bahwa uang belanja yang dikeluarkan AS Roma musim ini tergolong cukup irit.
Padahal, AS Roma sebenarnya menikmati keuntungan dari uang penjualan pemain pada bursa transfer musim panas ini.
Salah satunya penjualan Roger Ibanez yang dilego AS Roma ke Al Ahli dengan mahar 30 juta euro.
Belum lagi keputusan AS Roma yang menjual Justin Kluivert (Bournemouth) hingga Nemanja Matic (Stade Rennes) yang sebenarnya menambah keuntungan AS Roma.
Hanya saja memang belum ada realisasi nyata dari manajemen AS Roma untuk mendukung Mourinho berbelanja pada jendela transfer pemain kali ini.
Alhasil kebijakan irit yang dilakukan manajemen AS Roma kini seakan menjadi bumerang lantaran tim tersebut belum tampil maksimal awal musim ini.
AS Roma jelas harus segera bangkit dan kembali ke jalur kemenangan jika tidak ingin berada di zona degradasi Liga Italia musim 2023/2024.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)