Soal dari mana suporter Persib bisa mendapatkan tiket pertandingan kala away, hal tersebut dikatakan Andang sudah bukan menjadi wewenang Persib, melainkan menjadi wewenang panpel tuan rumah.
"Jadi, upaya kami dan koridor dari manajemen hanya bisa mengimbau terus-terusan karena kami tidak punya koridor kewenangan saat berada di sana," ucap Andang.
"Mungkin selanjutnya akan ada koordinasi antara panpel di sini dan di sana, itu juga tidak bisa dipastikan harus bisa karena tidak ada kewenangan, kami hanya bisa terus mengimbau," katanya.
Sementara itu, Persib sendiri masih konsisten memberlakukan satu tiket satu KTP dengan mekanisme pembelian online dan ditukarkan dengan tiket fisik berbentuk gelang di hari pertandingan.
Oleh sebabnya, setiap pembelian tiket Persib harus terlebih dahulu melakukan verifikasi dan validasi data.
Menurut Andang, mekanisme yang sudah dilakukan Panpel Persib bisa menyaring lebih dulu antara mana penonton/suporter tuan rumah dan mana tim tamu untuk melakukan pencegahan suporter tamu datang menyusup.
"Panpel kami dengan sistem tiket yang diberlakukan sebenarnya sudah memfilter terhadap siapa saja yang datang ke sini untuk menonton."
"Itu salah satu dengan tiket online ini dengan satu KTP juga itu adalah untuk menyeleksi," ucap Andang.
"Kami juga bekerja sama dengan panpel di lapangan supaya pada saat di sana bisa menyeleksi penonton-penonton yang ada di lapangan, hanya itu yang bisa kami upayakan maksimal," katanya.
Berikut hasil lengkap tiga sidang Komdis PSSI:
Hasil Sidang Komdis PSSI 31 Agustus 2023
1. Tim PSS Sleman
- Nama Kompetisi: BRI Liga 1 2023/2024
- Pertandingan: PSS Sleman vs Persebaya Surabaya