TRIBUNNEWS.COM- Timnas Indonesia berkesempatan mendapat poin untuk peringkat FIFA jika menang dalam laga persahabatan melawan Turkmenistan pada FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/9).
Garuda bisa meraup poin untuk peringkat FIFA Indonesia pada pertandingan ini jika Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan mampu mengalahkan Timnas Turkmenistan.
Di peringkat FIFA terkini, Timnas Indonesia berada di peringkat 150 dunia dengan 1047,46 poin.
Sedangkan Timnas Turkmenistan berada di atas Indonesia. Saat ini Timnas Turkmenistan berada di posisi ke-138 FIFA dengan 1089,77 poin.
Jika menang atas Turkmenistan, Indonesia berpeluang menambah poin sebesar 5,41 poin. Tambahan poin itu bisa membuat ranking FIFA bertambah signifikan menjadi 1052,87.
Dengan poin itu, bisa membuat Timnas Indonesia naik 2 strip dari urutan 150 ke 148 dunia. Garuda bisa terbang melewati Hong Kong dan Liberia.
Namun tantangan berat harus dilewati oleh Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan.
Selain tim yang dihadapi berada di peringkat lebih tinggi, Garuda juga harus tampil tidak full team di laga ini.
Sejumlah pemain senior cedera. Sehingga, timnas senior Indonesia menurunkan tiga pemain U23 saat menghadapi laga persahabatan ini.
Timnas Indonesia harus menghadapi cedera beberapa pemain.
Gelandang Ricky Kambuaya mengalami cedera, sebelumnya, Shayne Pattynama, Yakob Sayuri, Yance Sayuri, dan Dimas Drajad semuanya cedera.
Sebagai pengganti mereka, Shin Tae-yong mempromosikan tiga pemain dari timnas U-23 yang tengah bersiap untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Ketiga pemain yang promosi itu adalah Alfeandra Dewangga, Dony Tri Pamungkas, dan Dzaky Asraf.
Ricky Kambuaya cedera meski hanya cedera ringan. Yance Sayuri dan Dimas juga tidak bisa bermain.
Sehingga, tiga pemain dari timnas U-23 ditarik ke timnas senior. Shin Tae-yong merasa tidak perlu untuk memanggil pemain baru ke Timnas senior.
Pemain muda Persija Jakarta, Dony Tri Pamungkas memberikan pengakuan usai naik kelas ke Timnas Indonesia senior.
Diketahui, Doni menjadi salah satu dari tiga pemain Timnas U-23 Indonesia yang dipromosikan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia senior.
Dony Tri Pamungkas nantinya akan menggantikan peran empat pemain Timnas Indonesia senior yang absen karena menjelang FIFA Matchday September 2023.
Sehingga, dirinya akan rangkap jabatan sebagai pemain Timnas Indonesia di FIFA Matchday dan Kualifikasi Piala Asia U23 2024.
Selain Dony Tri Pamungkas, Dzaky Asraf dan Alfeandra Dewangga juga mendapat surat promosi ke tim senior.
Mereka menggantikan peran Shayne Pattynama, Yakob Sayuri, Yance Sayuri serta Dimas Drajad yang absen.
Bagi ketiga pemain hal ini bukan merupakan hal yang baru. Namun, kejadian ini unik karena terjadi bertepatan dengan pemanggilan mereka ke Timnas Indonesia U23.
Pemain Persija Jakarta ini berharap dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya melalui para pemain senior.
Pemain yang bisa berposisi sebagai wingback maupun penyerang sayap itu bakal berusaha keras untuk Timnas Indonesia.
"Saya sangat bersyukur bisa bergabung di tim ini (Timnas Indonesia senior).
Saya akan berusaha dan kerja keras semoga bisa menampilkan yang terbaik. Sebagai pemain muda saya tidak pernah lelah untuk belajar dari nama-nama senior," ujar Dony Tri Pamungkas.
Menurut Shin Tae-yong, pemanggilan mendadak ini diperlukan karena kondisi darurat yang tidak terduga.
Ketiga pemain Timnas Indonesia U23 yang dipromosikan ke skuad senior oleh Shin Tae-yong akan diuji dalam pertandingan uji coba melawan Turkmenistan.
Setelah itu, mereka akan kembali ke Timnas Indonesia U23.
"Setelah pertandingan melawan Turkmenistan selesai, mereka akan kembali ke Timnas U23," kata Shin Tae-yong, menekankan perlunya meningkatkan kemampuan dan stamina untuk menghadapi serangkaian pertandingan yang menantang.
Para pemain Indonesia telah mempelajari kekuatan dan kelemahan Turkmenistan.
Tim pelatih telah memberikan hasil analisis permainan Turkmenistan melalui rekaman video pertandingan sebelumnya.
"Kami dikasih video terkait lawan, jadi beberapa pemain sudah melihat bagaimana permainan mereka dan nanti akan ada video meeting yang akan kami lihat secara detail bagaimana mengatasi lawan," kata Egy Maulana Vikri.
Selama masa persiapan, timnas Indonesia dipimpin langsung asisten pelatih pelatih Choi In-cheol.
Pelatih kepala Shin Tae-yong hanya memimpin latihan saat hari pertama, kemudian bertolak ke Solo untuk memimpin latihan timnas U23 Indonesia.
Meskipun tanpa kehadiran pelatih kepala, Egy Maulana memastikan tidak menjadi kendala pemain.
Menurutnya, semua instruksi yang diberikan kepada pemain telah sesuai dengan arahan dari Shin Tae-yong.
"Walaupun Coach Shin tidak ada, ini kan ada asisten yang mempunyai satu tujuan. Jadi, semua pemain beradaptasi dengan itu dan bisa menjalankannya dengan baik," ujar Egy.
Ia mengatakan, pesan utama dari para pelatih selama masa persiapan ini adalah memahami taktik dengan baik dan mengaplikasikannya di pertandingan nanti.
"Mungkin Lebih ke taktik apa yang harus kami lakukan di pertandingan nanti. Jadi, kami harus fokus dan melaksanakan apa yang diinginkan pelatih, lebih ke situ," katanya.
Timnas Turkmenistan mengaku siap menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Meski negaranya unggul peringkat Rangking FIFA dari Indonesia, pelatih timnas Turkmenistan, Mergen Orazov menilai laga FIFA Match Day kali ini tidak akan mudah.
Ia menilai Indonesia mengalami peningkatan positif dan terus berkembang di bawah racikan Shin Tae-yong.
Turkmenistan berada di peringkat 138 ranking FIFA. Sementara Timnas Indonesia di peringkat 150.
"Kami sudah menganalisa Indonesia, tim yang kuat dan bagus, pertandingan terakhir menghadapi Argentina bermain bagus, memiliki pelatih yang bagus," ungkap Mergen Orazov saat jumpa pers jelang laga, Kamis (7/9).
Timnas Turkmenistan juga dihantui catatan buruk saat menghadapi Indonesia. Total empat pertemuan sejak musim 2004. Turkmenistan hanya menang sekali, dua laga menelan kekalahan, satu laga lain berakhir imbang.
Turkmenistan juga sedang dalam situasi sulit. Belum pernah menang di lima laga internasional mereka, empat kalah satu laga imbang.
"Ya kami memiliki rekor kurang baik menghadapi Indonesia, tapi kami sudah menyiapkan tim dengan bagus. Kami berharap bisa mengambil banyak pelajaran agar kami berkembang," katanya.
Sementara, Ruslan Mingazov, pemain kunci Turkmenistan menyebut pihaknya sudah mengantongi kekuatan Indonesia.
"Kami lama tidak menghadapi Indonesia, tapi kami tahu dengan baik tentang kelebihan Indonesia, kami akan berusaha mengatasinya," ucap Ruslan Mingazov.
Ia menilai pertandingan besok sangat penting untuk bisa memperbaiki rekor pertemuan, juga memperbaiki situasi tim yang kurang baik.
"Yang penting kami bisa improve dan Indonesia bisa membantu kami buat lebih baik di pertandingan selanjutnya. Berharap besok kami bisa tampil bagus dan bisa memenangi laga," katanya.
Sementara itu, Winger timnas Turkmenistan, Ruslan Mingazov, mengakui bahwa timnas Indonesia tidak mudah dikalahkan.
Dari sisi rekor pertandingan, skuad Garuda dan Turkmenistan sudah cukup lama bertemu. Yakni pada tahun 2011 dan pertandingan ini berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan Indonesia.
Ruslan Mingazov menjelaskan, mereka sudah mempelajari permainan timnas Indonesia.
Pertemuan terakhir yang cukup lama membuat Turkmenistan mempelajari permainan skuad Garuda dengan baik.
"Untuk kita sangat penting untuk pertandingan besok dan untuk saling memahami satu sama lain dengan lebih baik."
"Tentu saja, kita sudah lama tidak bersua dengan Timnas Indonesia," kata Ruslan Mingazov pada sesi jumpa pers jelang pertandingan melawan timnas Indonesia.
Pemain yang yang memperkuat tim asal Hong Kong, Kitchee ini menegaskan bahwa mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik.
Salah satunya dengan meredam kekuatan utama dari timnas Indonesia di laga besok.
Namun, dia menyadari bahwa skuad Garuda adalah salah satu tim yang kuat. Dia berharap mereka bisa membawa banyak pelajaran dari laga FIFA Matchday ini.
"Tetapi kita tahu dengan baik lawan kita dan mencoba untuk bermain sesuai permainan kita. Tetapi tentu saja, kita sudah mengetahui titik terkuat dari Timnas Indonesia dan kita akan mencoba meredamnya," katanya.
"Dan untuk kita, sangatlah penting untuk meningkatkan diri. Saya pikir pertandingan lawan Timnas Indonesia bisa membantu kita di masa depan," katanya.
Ruslan juga jadi salah pemain yang berpotensi membawa bahaya bagi timnas Indonesia.
Bersama Kitchee, dia sudah bermain dalam tiga pertandingan. Pemain berusia 31 tahun ini sukses menciptakan satu gol dan tiga assist.
(Tribunnews/Tribun Jatim/amn/bolasport)