Reaksi Shin Tae-yong Soal Selebrasi Kontroversial Hokky Caraka yang Jadi Sorotan di Timnas U23 Indonesia
TRIBUNNEWS.COM - Hokky Caraka memantik kontroversi dengan gestur selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Taiwan dinilai tak cukup menjawab kritik.
Striker timnas U-23 Indonesia, Hokky Caraka, perlu memilih momen lebih besar untuk melakukan selebrasi "shushing".
Timnas U-23 Indonesia berpesta sembilan gol atas Taiwan pada laga pertama Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024, Sabtu (9/9/2023).
Hokky Caraka bermain sebagai pengganti, untuk mencetak gol kedelapan Indonesia ke gawang tim terlemah di grup tersebut.
Baca juga: Timnas U23 Indonesia Gebuk Taiwan 9-0: Kado Istimewa Marselino, Selebrasi Hokky Caraka Jadi Sorotan
Mencetak gol adalah hal positif, tetapi Hokky merusaknya dengan melakukan selebrasi "shushing", dengan menutup telinga dan meminta tutup mulut.
Guna mengomentari selebrasi tersebut, terlebih dahulu publik harus mengetahui situasi Hokky beberapa bulan belakangan.
Sebelumnya, Hokky memang sempat menimbulkan kontroversi saat berkomentar terkait pembatalan Piala Dunia U-20 2023 silam.
Hokky sangat menyayangkan pembatalan Piala Dunia U-20 akibat alasan politik, sementara dirinya dan pemain timnas U-20 sudah berlatih berbulan-bulan.
Dalam sebuah pernyataan di media, Hokky mengungkap sudah mengorbankan pendidikan demi berkarier di dunia sepak bola.
Hal tersebut sudah cukup menimbulkan kekecewaan di benak suporter, dan sang wonderkid masih menambah masalah.
Ia kemudian merilis permohonan maaf melalui Instagram Story, dengan latar belakang dirinya berfoto mirror-selfie.
Penyerang 20 tahun itu menjadi bulan-bulanan di media sosial, tetapi menjawabnya dengan performa lumayan di PSS Sleman pada awal musim Liga 1 musim ini.
Performa tersebut membuat Shin Tae-yong kepincut dan menjadikannya serep untuk Ramadhan Sananta di Kualifikasi Piala Asia U-23.
Saat khalayak sudah melupakan masalah Hokky di atas, ia justru mengulang kembali kontroversi dengan selebrasi.
Problemnya adalah, Hokky hanya satu dari delapan pemain yang membobol Taiwan, tim terlemah di grup yang hanya dihuni pemain kampus.
Gol tersebut juga bukan usaha brilian sang pemain, melainkan "hanya" tap in menyambut servis Fajar Fathurrahman.
Tak ada gol Hokky, Garuda Muda tetap bisa menang telak atas Taiwan dan tetap memuncaki klasemen Grup K.
Sebagai perbandingan, Lionel Messi berselebrasi membuka telinga sebagai gestur mendengarkan kritik saat timnas Argentina mengalahkan Belanda di Piala Dunia 2022.
Pelatih Shin Tae-yong yang biasanya mendisplinkan pemain, tak memahami situasi Hokky Caraka sehingga tak bisa berkomentar.
"Belum kepikiran apa-apa masalah selebrasi Hokky," ucap Shin.
"Saya juga bukan orang yang mencari-cari di sosial media, jadi maaf," katanya.
Andai Hokky Caraka bisa mencetak gol penentu kemenangan melawan Turkmenistan, atau menjadi top scorer turnamen besar di masa mendatang, ia barangkali pantas mencoba selebrasi itu lagi.
(Najmul Ula/BolaNas)