TRIBUNNEWS.COM- Sejumlah pengamat melontarkan optimismenya menyusul undian FIFA World Cup U-17 2023 yang menempatkan Indonesia berada di Grup A dan tergabung bersama Ekuador, Panama, dan Maroko.
Diyakini, tim Indonesia U-17 yang diarsiteki Bima Sakti bisa melaju lebih dari lolos grup, bahkan menjadi juara grup.
"Ini turnamen yang tidak akan datang dua kali bagi para pemain muda. Jadi harus nikmati, keluarkan kemampuan terbaik, dan harus termotivasi untuk menjadi terbaik," kata mantan striker timnas, Bambang Pamungkas dikutip dari situs PSSI.
Bepe, sapaan akrabnya menyatakan prinsip mempersiapkan diri secara maksimal dan tidak takut akan lawan-lawan yang akan dihadapi menjadi kunci untuk bertahan di turnamen dengan intensitas tinggi.
"Kunci ada saat menghadapi Ekuador sebagai lawan pertama. Jika hal itu bisa dilewati maka kans lolos ke babak berikutnya akan makin besar. Intinya jangan takut bermain, bahkan jangan takut untuk menjadi juara grup," kata pengamat sepak bola, M.Kusnaeni
Pelatih tim U-17 Indonesia, Bima Sakti juga yakin anak-asuhnya bisa lolos dari penyisihan.
"Kita optimistis bisa lolos ke babak selanjutnya. Selanjutnya di Jerman kita akan cari lawan yang mirip dengan Panama, Ekuador dan, Maroko," katanya.
Pengundian dilakukan di markas FIFA di Zurich, Swiss, oleh Direktur Turnamen FIFA Jaime Yarza, didampingi mantan pemenang Piala Dunia FIFA U‑17 1995, Stephen Appiah dan Julio Cesar, yang tampil di final edisi 1995, bertindak sebagai asisten.
Sementara PSSI punya acara khusus jelang pengundian babak penyisihan grup Piala Dunia U-17 2023. Skuat tim U-17 Indonesia dikumpulkan untuk makan malam bersama di Restoran Sudestada di Jakarta Pusat.
Seluruh pemain, pelatih, asisten pelatih, hingga ofisial tim terlihat mengikuti acara tersebut. Selain itu, ada pula Ketua Umum PSSI, dan jajaran petinggi PSSI.
Konsultan pelatih tim U-17 Frank Wormuth juga ikut ambil bagian. Kegiatan makan malam bersama berlangsung dalam suasana santai dan akrab.
Para pemain terlihat menikmati makan malam tersebut. Mereka menjalin keakraban dengan bercengkrama satu sama lain. Mereka pun mendapat dukungan moral dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir serta jajarannya.
Bicara soal rivalitas di penyisihan, Bima menganggap tidak ada tim yang lemah sebagai pesaing di Grup A.
"Tidak ada lawan yang lemah di grup ini. Tapi kita punya peluang. Para pemain menyadari ini persaingan level elite dengan lawan yang tidak mudah. Di Jerman nanti timnas akan menempa diri.
Akan ada seleksi lagi melibatkan pemain-peman dispora. Tim U-17 sedang berproses. Terima kasih buat dukungan dari PSSI, yang memberikan fasilitas terbaik supaya kami bisa siap tempur menyongsong Piala Dunia U-17," kata Bima.
Penggawa Garuda Muda juga ikut bicara soal peta persaingan yang akan mereka hadapi di Piala Dunia U-17.
"Semua negara di Grup A berat. Tetapi, sebagai tuan rumah dengan didukung suporter kita yakin bisa berbuat yang terbaik. Pemain semua juga yakin akan bisa mencetak sejarah," ucap Iqbal Gwijangge, kapten Timnas Indonesia U-17.
Kendati demikian, tim Garuda Muda harus ekstra-waspada. Pasalnya ketiga rivalnya telah berpengalaman tampil di turnamen tersebut.
Seperti Ekuador pernah lolos enam kali di Piala Dunia U17, termasuk tahun 2023 ini.
Penampilan terbaik Ekuador tersaji pada edisi 1995 dan 2015 saat sukses menembus babak perempat final. Adapun edisi terakhir, mereka lolos ke babak 16 besar.
Sementara bagi Maroko ini jadi penampilan keduanya di ajang Piala Dunia U-17.
Prestasi terbaiknya tersaji pada edisi 2013 saat sukses menembus babak 16 besar.
Terakhir, Panama sukses lolos tiga kali ke putaran final Piala Dunia U-17. Prestasi terbaik Panama tersaji pada edisi 2011.
Kala itu, mereka terhenti di babak 16 besar. (Tribunnews)