Yang kedua mencuit, "Selamat, Saka! Benar-benar momen yang luar biasa bagi Arsenal!”.
Sementara yang ketiga menambahkan: “Pasti si bintang yang cetak gol.”
Di bench Arsenal, pelatih Mikel Arteta mengayunkan tinjunya ke udara menyambut gol Saka.
Ini menjadi pengalaman pertamanya juga sebagai pelatih berkiprah di pentas Liga Champions.
Tentu saja, sebelumnya dia pernah merasakan pengalaman di UCL sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City. Tapi kini berbeda.
Ini adalah timnya sendiri. Hasil racikannya sendiri. Hasil strateginya sendiri. Dan Arteta sangat menikmati.
"Ini malam yang sangat indah setelah kami menantikannya untuk waktu yang lama. Sangat luar biasa rasanya mendengarkan musim Liga Champions mengalun.
Kami sangat emosional karenanya. Tapi kami bisa menyalurkan emosi ini dengan benar. Kami luar biasa malam ini," ujarnya memuji performa tim.
Setelah gol Saka, The Gunners justru tampil makin ganas. Menit ke-20, mereka menambah keunggulan.
Dan Saka kembali terlibat. Dia melepaskan umpan silang yang disambar dengan tendangan keras Leandro Trossard tepat dari luar garis kotak penalti.
18 menit kemudian, giliran Trossard yang memberikan assists. Umpan lambungnya dari sisi sayap kanan area lawan, disambut Gabriel Jesus dengan tendangan ke pojok kanan gawang Eindhoven.
Babak keempat, sang kapten, Martin Odegaard yang sebelumnya mendapat beberapa peluang, akhirnya bisa mengukir namanya di papan skor.
Mendapat umpan dari Reiss Nelson, Odegaard melepaskan tendangan keras mendatar dari luar kotak penalti. Bola meluncur ke sudut tanpa bisa dihalau Kiper Benitez.
Dengan kemenangan 4-0, Arsenal memimpin klasemen sementara grup B dengan tiga poin. Di laga lainnya, Sevilla berbagi hasil imbang 1-1 kontra Lens.
Yang lebih membuat bahagia Arteta adalah, dia bisa leluasa mengganti para pemain kunci tanpa merusak keseimbangan tim.