News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soccer Star

Promosikan Tim ke Kasta Tertinggi Liga Kamerun, Samuel Eto'o Diduga Terlibat Kasus Pengaturan Skor

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun dan mantan bintang sepak bola Samuel Eto'O mengambil bagian dalam sesi latihan di Al Sailiya. Baru-baru ini polisi Kamerun telah membuka penyelidikan atas tuduhan pengaturan skor terhadap Samuel Eto'o.

TRIBUNNEWS.COM - Samuel Eto'o telah menjadi presiden Federasi Sepak Bola Kamerun (FECAFOOT) sejak Desember 2021

Namun baru-baru ini polisi Kamerun telah membuka penyelidikan atas tuduhan pengaturan skor terhadap Samuel Eto'o.

Mantan pemain sepak bola yang berposisi striker itu disinyalir membantu Victoria United promosi ke kasta tertinggi Liga Kamerun.

Baca juga: Samuel Etoo Minta Maaf Setelah Hajar Seorang Pria di Qatar

Samuel Eto'o (tengah), presiden Federasi Sepak Bola Kamerun, melihat dari tribun penonton pada pertandingan kualifikasi Grup C Piala Afrika (CHAN) 2023 antara Namibia dan Kamerun di Stadion Dobsonville di Soweto pada 28 Maret 2023. (PHILL MAGAKOE / AFP)

Victoria United baru promosi musim ini setelah keluar sebagai juara di kasta kedua.

Prestasi itu dicatatkan Victoria United dengan hasil 14 kemenangan, 4 imbang dan 6 kekalahan di musim lalu.

Total 46 poin menghantarkan Victoria United sebagai juara kasta kedua Liga Kamerun.

Dibalik promosinya Victoria United, nama Samuel Eto'o jadi sorotan tajam karena diduga terlibat pengaturan skor.

Dugaan ini berdasarkan bocoran rekaman yang menunjukkan mantan bintang Barcelona itu termasuk bagian kelompok pengaturan skor di divisi kedua Kamerun.

Menurut The Guardian, surat dari kepolisian Kamerun menyatakan bahwa mereka sedang mewawancarai beberapa saksi kunci yang terlibat dalam kelompok tersebut.

Dalam rekaman yang ditranskrip The Guardian, Eto'o terdengar berkata:

Presiden Federasi Sepak Bola Kamerun Samuel Eto'o (tengah) berfoto dengan para peserta saat menghadiri Sidang Umum Biasa ke-45 Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) di Abidjan di Pantai Gading pada 13 Juli 2023. (Issouf SANOGO / AFP)

"Jangan khawatir, tiga poin akan kami berikan dan wasit akan kami skors. "

"Opopo [julukan Victoria] harus naik ke divisi satu."

"Ini tujuan kami. Ini federasi kami. Victoria United akan naik."

Eto'o menolak semua klaim pelanggaran, mengatakan kepada Gazzetta dello Sport pada bulan Juni bahwa komentarnya pada rekaman tersebut tidak ada hubungannya dengan pengaturan pertandingan.

"Berbicara dengan seorang teman, seseorang yang berinvestasi dalam sepak bola dan ingin menjadikan klubnya salah satu yang terbaik di Kamerun."

"Saya hanya meyakinkannya dengan mengatakan bahwa saya akan melakukan segala kemungkinan untuk menghindari kesalahan wasit terhadapnya."

CAF membuka penyelidikan terhadap Samuel Eto'o pada bulan Agustus atas dugaan perilaku tidak pantas, namun sejauh ini belum ada tindakan yang diambil terhadap pria berusia 42 tahun itu.

Samuel Eto'o (tengah) terlihat saat pemilihan presiden baru Federasi Sepak Bola Kamerun (Fécafoot) di Hotel Mont Fébé di Yaoundé pada 11 Desember 2021. (Daniel Beloumou Olomo / AFP)

Surat terhadap Samuel Eto'o dikirim ke FIFA dan CAF

Sekelompok tokoh sepak bola Kamerun mendesak FIFA dan CAF untuk menyelidiki banyak kesalahan Samuel Eto'o sebagai Presiden FECAFOOT.

Presiden Liga Kamerun yakni Pierre Semengue juga menjadi bagian yang ingin Eto'o diperiksa.

Surat tersebut tidak hanya membahas tuduhan pengaturan pertandingan baru-baru ini yang melibatkan Eto'o.

Akan tetapi juga menyebutkan penangguhan hukuman penjara yang diterima mantan pemain tersebut dalam kasus penipuan pajak.

"Tidak ada sepatah kata pun yang terdengar dari FIFA, meski banyak keluhan dan peringatan dari para pelaku sepak bola Kamerun."

"Bagaimana FIFA bisa terus berdiam diri menghadapi begitu banyak skandal yang membahayakan kepercayaan publik terhadap etika olahraga dan ketulusan pertandingan?"

Isi surat itu berlanjut:

"Kenyataan yang menyedihkan… adalah bahwa Afrika tetap menjadi semacam daerah kantong di mana Anda dapat mengambil kebebasan dengan etika dan keteladanan yang harus diwujudkan oleh para pemimpin olahraga."

"Dapatkah Anda bayangkan FIFA dan UEFA tetap diam ketika presiden federasi sepak bola Eropa dicurigai melakukan pertandingan- memperbaikinya, dengan rekaman audio untuk mendukungnya?"

FIFA belum mengomentari Samuel Eto'o dan tuduhan pengaturan pertandingan.

Awal bulan ini, Infantino berfoto bersama dengan Eto'o di Prancis, keduanya bertemu untuk membahas “perkembangan sepak bola”, menurut surat itu.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini