TRIBUNNEWS.COM - Legenda Manchester United, Dimitar Berbatov turut menyoroti kasus Jadon Sancho dengan pelatihnya, Erik ten Hag.
Ya, Jadon Sancho terang-terangan berani membantah keputusan Erik ten Hag atas tak memasukkan dirinya ke dalam skuad.
Perseteruan keduanya dipicu oleh keterangan Erik ten Hag seusai laga saat kekalahan Manchester United atas Arsenal dengan skor 3-1 pada 3 September 2023.
Baca juga: David Ornstein Bicara Tentang Jadon Sancho Dalam Perselisihan Publiknya Dengan Erik ten Hag
Pernyataan Erik ten Hag sendiri berisikan alasan Sancho yang tak memasukkan ke dalam skuad karena melihat performanya yang menurun saat sesi latihan.
Ucapan Erik ten Hag itu langsung dibantah mentah-mentah oleh Sancho.
Sancho kemudian memberikan klarifikasi bahwa Erik ten Hag sepenuhnya telah berbohong.
Atas ulahnya itu membuat dirinya kini dicoret dalam skuad Manchester United.
Bahkan Sancho masih keras kepala dan enggan meminta maaf kepada Erik ten Hag atas komentarnya itu.
Alih-alih mendapat dukungan, ulah Sancho itu turut disorot oleh mantan striker MU, Dimitar Berbatov.
Berbatov meminta Sancho agar jangan merasa terlalu penting di Manchester United.
Sebab, Berbatov menilai Sancho belum memberikan apapun kepada Setan Merah.
Hal berbeda ketika Ronaldo yang melakukan hal yang sama dengan Sancho.
Berbatov pun memaklumi sikap rekannya dulu di MU yakni Ronaldo yang sudah memberikan kontribusi banyak.
“Terkadang seorang pemain, dan saya harap hal ini tidak terjadi pada Sancho, yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan konflik, telah melebih-lebihkan nilai dirinya bagi klub,” ucap Berbatov, dikutip dari Metro.
"Contohnya Ronaldo, itu berbeda karena dia sudah mencapai segalanya."
Bahkan Berbatov terus terang bahwa pemain sekelas Wayne Rooney pun mau minta maaf kepada Sir Alex Ferguson.
"Saya berada di klub ketika Wayne Rooney berselisih dengan manajernya, dan mereka menyelesaikan masalah."
"Saya pikir Sancho melebih-lebihkan pentingnya dirinya. Dia tidak memenangkan banyak trofi bersama mereka. Ini adalah situasi yang berbeda."
"United dapat dengan mudah memutuskan untuk menyingkirkan Sancho karena hal ini. Betapapun berbakatnya dia, dan kita semua melihatnya di Dortmund, dia belum menunjukkan semua itu di United.”
Meski Berbatov yakin hari-hari Sancho di Old Trafford akan segera berakhir, ia juga berpikir bahwa MU juga harus disalahkan atas ketidakmampuan mengeluarkan kemampuan Sancho seperti halnya di Dortmund.
“Klub juga harus bertanya pada dirinya sendiri, menanyakan apakah mereka membuat pemain merasa nyaman dan apakah mereka memberinya lingkungan yang tepat,” tambah Berbatov.
"Ini adalah jalan dua arah, terutama ketika Anda telah menghabiskan begitu banyak uang untuk aset Anda, Anda perlu membuat pemain merasa nyaman dan membantu mereka merasa cukup dihargai untuk menunjukkan bakatnya."
Selama membela MU, penampilan Sancho memang terkesan kurang.
Bermain 82 laga, Sancho hanya mampu mencetak 12 gol dan 6 assist saja.
Hal itu berbanding terbalik saat di Dortmund.
Sancho sukses mencetak 50 gol dan 64 assist dalam 137 laga dari semua kompetisi.
(Tribunnews.com/Ali)