Tertinggal satu gol, intensitas permainan PSIS meningkat.
Tim berjuluk Mahesa Jenar itu mendapat dua kesempatan dari tendangan bebas, yang masing-masing dieksekusi Gali Freitas dan Septian David Maulana.
Tapi sayang, dua tendangan tersebut masih melebar dari gawang Rans Nusantara.
Sementara Rans bermain lebih bersabar, pergerakan anak asuh Almeida lebih aktif dibandingkan penguasaan bola PSIS.
Pressing dan determinan pemain Rans memaksa pemain PSIS tidak nyaman dalam bermain sehingga melakukan kesalahan, baik dalam umpan pendek dan umpan terobosan di sepertiga akhir lapangan lawan.
Tak hanya itu, Angelo Teixeira dan kolega juga disiplin di area pertahaan mereka untuk menutup ruang yang bisa dieksploitasi PSIS.
Pada menit 40, tendangan bebas Dewangga tepat sasaran ke gawang, namun bisa ditangkam penjaga gawang Rans, Tri Hamdani.
Hingga jeda turun minum, tak ada gol tambahan yang tercipta dari kedua tim, Rans Nusantara FC unggul 1-0 dari PSIS Semarang.
Di awal babak kedua, PSIS bermain dengan cara yang berbeda untuk menekan pertahanan Rans.
Variasi serangan Mahesa Jenar dikombinasikan dengan umpan silang ke dalam kotak penalti, namun umpan demi umpan masih belum menemui target.
Gilbert Agius memainkan Taisei Marukawa pada menit 63 menggantikan Vitinho untuk menambah kekuatan di lini serang PSIS.
Tak lama masuknya Taisei, PSIS Semarang justru kebobolan.
Tepatnya pada menit 65. anak asuh Eduardo Almeida memperlihatkan bagaimana efektivitas serangan yang mereka bangun.
Gol kedua Rans dicetak oleh Evandro Brandao. Berawal dari umpan direct Angelo di lini pertahanan, bola langsung mengarah ke sisi kanan gawang PSIS.