Ia mengambil-alih posisi Guillermo Barros Schelotto bulan lalu setelah timnya gagal menang dalam dua laga kualifikasi terdahulu.
Garnero, seperti juga pendahulunya, Schelotto berasal dari Argentina.
Pria berusia 54 tahun ini telah melatih beberapa tim Paraguay sejak tahun 2016.
Dia menunjukkan preferensi pada tim yang lebih seimbang, di negara yang selama ini dikenal dengan mazhab menekankan pertahanan yang kuat.
"Kami harus bermain dengan cerdik, menggunakan strategi pelatih kami untuk pertandingan ini dan mengambil satu poin. Dan mengapa tidak tiga poin?" ujar pemain bertahan Junior Alonso.
Harapannya tak terlalu berlebihan: Argentina gagal mengalahkan Paraguay dalam dua edisi terakhir kualifikasi Piala Dunia Amerika Selatan.
Tapi, tim Tango kini dalam kondisi yang bisa dibilang sempurna.
Sejak memenangkan final Piala Dunia 2022 melawan Prancis, Argentina belum pernah mengalami kekalahan, dengan memenangkan enam pertandingan berturut-turut dengan skor agregat 17-0.
Pasukan Scaloni menyapu bersih kemenangan persahabatan yang nyaman atas Panama, Curacao, Australia dan Indonesia antara Maret dan Juni lalu.
Diikuti kemenangan 1-0 atas Ekuador dan kemenangan tandang 3-0 atas Bolivia dalam dua laga kualifikasi Piala Dunia bulan lalu.
Tanpa kehadiran sang mega bintang Lionel Messi, La Albiceleste mengandalkan gol-gol dari Enzo Fernandez, Nicolas Tagliafico dan Nicolas Gonzalez untuk mengamankan tiga poin atas tim Bolivia yang hanya bermain dengan 10 pemain enam menit sebelum turun minum.
Argentina, yang menduduki peringkat pertama di dunia versi FIFA,
saat ini berada di puncak klasemen CONMEBOL bersama dengan tim raksasa Brasil.
Pasukan Tango sangat percaya diri akan memperpanjang rekor 12 kemenangan beruntun di semua kompetisi pagi nanti.