News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Prancis Tuduh Benzema Terkait Teroris Setelah Benzema Bersimpati pada Anak-anak di Gaza

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAMPAIKAN DOA- Peraih Ballon d'Or 2022 Karim Benzema menuliskan doa untuk para korban perang di Gaza Palestina. Karim Benzema telah melihat kekejaman perang terhadap warga Gaza Palestina, terutama anak-anak.

Gérald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis, menuduh Karim Benzema memiliki hubungan dengan kelompok Ikhwanul Muslimin.

Ikhwanul Muslimin sendiri di negara-negara seperti Prancis, Amerika Serikat dianggap sebagai organisasi teroris. Tetapi tidak dianggap teroris oleh negara Spanyol.

Benzema kata Gérald Darmanin memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.

“Kami telah menutup lebih dari 1.100 pusat Islam dan yang saya maksud secara khusus adalah Karim Benzema yang memiliki hubungan seperti yang kita semua tahu, dengan Ikhwanul Muslimin," kata Gérald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Perancis.

"Kami menyerang sebuah hydra yaitu Ikhwanul Muslimin yang menghasilkan atmosfir jihadis,” Kata Darmanin di CNews terkait dengan Karim Benzema, penyerang Al-Ittihad saat ini dan mantan pemain Real Madrid.

Namun tuduhan Menteri Dalam Negeri Prancis tidak disertai bukti atau argumen apa pun untuk membuktikan tudingannya tentang Benzema terkait organisasi teroris.

Benzema menunjukkan dukungannya terhadap penduduk Gaza.

Dia mengkritik pemboman Israel baru-baru ini.

Benzema mempublikasikan pesan dalam komentarnya di jejaring sosial X atau Twitter.

Berisi kritikan terhadap Israel dan menunjukkan dukungannya terhadap penduduk Gaza.

“Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak melihat perempuan atau anak-anak,” tulis Karim Benzema, striker timnas asal Prancis itu.

Mengapa Menteri Dalam Negeri menghubungkan Benzema dengan Ikhwanul Muslimin?

Vicenç Batalla, koresponden Cadena SER , menjelaskan dalam program 'El Larguero' bahwa
Kontroversi datang dari masyarakat Prancis, termasuk orang-orang yang terkait dengan federasi sepak bola Perancis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini