Terakhir, CBF mempercayai Diniz hingga Juli 2024, yang mana pelatih baru akan ditunjuk.
Dengan Diniz di bangku cadangan, Brasil mengalami penampilan terburuknya dalam jangka waktu yang lama.
Di mana terlihat sangat kurangnya organisasi taktis dan ide-ide ofensif.
Sudah terlihat bagaimana Venezuela, yang secara teori merupakan tim inferior, Canarinha hanya menembakkan tiga kali lebih banyak dibandingkan Vinotinto, 10 berbanding tujuh.
Melawan Uruguay, tembakan mereka lebih sedikit ke area penalti dengan hanya tiga tembakan dibandingkan dengan empat tembakan Celeste.
Salah satu penyebab buruknya citra Brasil adalah karena kesalahan dalam umpan dan penguasaan bola.
Perlu disebutkan bahwa butuh lebih dari satu jam permainan untuk menguji kiper Rochet.
“Ada kesalahan besar dalam penciptaan, jadi pelatih yang harus disalahkan,” kata Diniz usai laga melawan Uruguay.
Pelatih Brasil ini menanggung semua kesalahan atas kekalahan tersebut, menghilangkan kritik terhadap para pemain dari dirinya.
Namun, dia tidak menjelaskan mengapa Neymar terlihat jauh dari gawang, Rodrygo bergerak di lini depan penyerangan tanpa nyaris menyentuh bola atau ada lubang di lini tengah.
Hasil buruk tersebut ditambah dengan cedera lain yang dialami Neymar.
Pemain Brasil itu mengalami cedera lutut kiri dan meninggalkan lapangan dengan tandu sambil menangis.
Dan yang terparah dipastikan, ia mengalami robek ligamen dan meniskus di lutut kirinya.
Dia akan melewatkan sisa musim ini.