Para Gooners, sebutan pendukung Arsenal, mengalami berbagai macam emosi dalam dua pekan terakhir ini.
Mereka menyaksikan pasukan Meriam London berhasil menenggelamkan juara bertahan Liga Primer, Manchester City 1-0.
Tapi sebelumnya, Arsenal mengalami kekalahan mengejutkan 1-2 dari Lens di Liga Champions.
Hal ini membuat the Gunners turun ke peringkat dua Grup A setelah menghancurkan PSV dengan skor telak 4-0.
Hanya sedikit pendukung The Gunners yang dapat membantah bahwa satu poin di Stamford Bridge merupakan hal yang baik, namun derbi London tersebut telah berlalu.
Kini, Arsenal sedang dalam usaha untuk memenangkan pertandingan Liga Champion di laga tandang untuk pertama kalinya sejak Desember 2016, saat Basel ditaklukkan dengan skor telak 4-1 oleh anak asuh Arsene Wenger.
Wenger juga yang jadi juru taktik dalam pertemuan pertama, dan satu-satunya Arsenal kontra pada tahun 2007, di mana the Gunners meraih kemenangan 3-0 di di Emirates,
Namun tim asal Spanyol tersebut membalas kekalahan tersebut dengan kemenangan 3-1 di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, sebelum kedua tim melaju ke babak sistem gugur.
Ada fenomena menarik pada diri Arsenal belakangan ini. Dalam dua laga terakhir, kentara pergantian pemain yang dilakukan pelatih Mikel Arteta memberikan peran signifikan.
Di laga kontra Manchester City (8/10) misalnya, pencetak gol kemenangan 1-0 adalah Gabriel Martinelli yang baru dimasukkan di babak kedua.
Demikian juga saat imbang 2-2 kontra Chelsea (21/10), yang jadi pahlawan pencetak gol penyama adalah Leandro Trossard, yang baru masuk di menit ke-78.
Bukan tak mungkin, tren pemain pengganti jadi penyelamat ini bakal terulang kembali tengah pekan ini.
Lantas, bagaimana dengan Sevilla saat ini?
Los Palanganas baru saja berganti pelatih. Kendati berhasil mengantarkan Sevilla juara Liga Europa ketujuh kalinya bulan lalu,