TRIBUNNEWS.COM - Manchester United (MU) bisa dikatakan mengtalami investasi bodong pembelian Antony dari Ajax Amsterdam pada bursa transfer musim lalu.
MU harus menerima kenyataan kucuran dana Rp1,4 triliun untuk mendaratkan Antony di publik Old Trafford tidak membuahkan hasil semanis ekspektasi awal.
Justru sebaliknya, gelontoran uang triliunan rupah Manchester United dalam saga kepindahan Antony membuat sang pemain dicap sebagai transfer paling bobrok sepanjang sejarah Liga Inggris.
Dilansir GOAL International, Antony dipandang sebagai investasi bodong paling buruk MU sepanjang aktivitas transfer mereka.
Tidak hanya itu, penggawa Timnas Brasil ini juga diklaim sebagai perekrutan mahal sia-sia sepajang Premier League berlangsung.
Baca juga: Manchester United vs Newcastle: Rematch Final 2022-23, Live On Mola TV Kamis 2 Nov Pukul 03:15 WIB
Manchester United telah melakukan banyak panggilan rekrutmen yang buruk pascaera Sir Alex Ferguson, terutama dalam hal mengisi posisi penyerang sayap.
Pemain seperti Angel Di Maria, Memphis Depay dan Alexis Sanchez semuanya gagal untuk membenarkan label harga yang mahal, membuat klub tidak punya pilihan selain menerima kerugian besar pada investasi awal mereka.
Jadon Sancho sekarang mengikuti jalur yang sama setelah kepindahannya senilai £72 juta (Rp1,3 triliun) ke Old Trafford dari Borussia Dortmund pada tahun 2021.
Kendati saat ini terselip kemungkinan dia keluar pada bulan Januari setelah perselisihan publiknya dengan Erik ten Hag.
Namun di lini pertahanan MU, setidaknya ada logika dalam semua langkah tersebut, karena mereka menaruh uang mereka pada pemain yang kaya pengalaman di level tertinggi atau mereka yang berpotensi menjadi talenta terkemuka di generasinya.
Namun Antony tidak termasuk dalam kelompok tersebut.
Pemain Brasil itu bergabung dengan Ajax dari Sao Paulo hanya dengan biaya £13 juta (Rp252 miliar) pada Juli 2020, dan menghabiskan dua tahun di Johan Cruyff ArenA di bawah asuhan Ten Hag sebelum mengikuti pemain Belanda itu ke Old Trafford musim panas lalu.
Ajax mendapat untung besar dari Antony, yang menempati peringkat ke-19 untuk gol yang dicetak (18), ketujuh untuk asis (8) dan ke-21 untuk peluang yang tercipta (75) di Eredivisie sepanjang musim 2020/2021 dan 2021/2022.
Setan Merah tidak hanya membayar lebih untuk pemain sayap itu, mereka juga harus mengeluarkan biaya sebesar £85 juta atau sekitar Rp 1,4 Triliun saat itu.