Tak ada hal strategi yang berjalan dengan baik tatkala AS Roma bersua Slavia.
Karena itu selama jalannya laga rival Lazio ini justru tak bisa mengeluarkan performa terbaiknya.
"Semuanya (strategi) hilang, saya tidak ingin bicara terlalu banyak dan tidak ada yang boleh bicara. Hasil yang sangat pantas bagi mereka (Slavia) dalam arti positif, sangat pantas bagi kami dalam arti negatif," terang pelatih 60 tahun.
"Saya tidak menyukai apa pun. Saya sudah berbicara dengan para pemain di ruang ganti, sesuatu yang tidak pernah saya lakukan."
"Apa yang saya katakan akan tetap ada di antara kita, saya ingin jujur dan adil terhadap anak-anak Slavia yang pantas mendapatkannya (kemenangan)," papar Mourinho menambahkan.
Ringkasan Slavia vs AS Roma
AS Roma sejak awal menurunkan pemain terbaiknya demi bisa mengunci tiket 16 besar Liga Eropa.
Pemain seperti Romero Lukaku sudah diturunkan sejak awal laga.
Sayang, karena agresifitas serangan dari Slavia, Roma dibuat kelimpungan.
Strategi Mourinho pun berubah dari yang terbiasa dengan formasi 3-5-2 justru menjadi 4-3-3.
Siasat yang dilakukan pelatih Italia itu justru membuat pemainnya cenderung bertahan.
Sebagaimana dilansir The Cult of Calcio, Roma yang kesulitan menyerang terbuki di babak pertama.
Giallorossi bahkan tak bisa melakukan tembakan ke gawang dengan tepat sasaran.
Hal itu berlanjut hingga babak kedua sampai akhirnya kebobolan pada menit (50').