Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku melempem ketika AS Roma kelimpungan menghadapi Slavia Praha, Jumat (10/11/2023).
Penyerang andalan Giallorossi justru tampil buruk tadi malam dan tak bisa menciptakan peluang gol untuk tim.
Jose Mourinho telah berbicara kepada semua pemain termasuk Lukaku bahwa mereka layak kalah kecuali Edoardo Bove.
Ya, juru taktik AS Roma itu terkesan dengan penampilan apik gelandang muda 20 tahun saat kalah 2-0 atas Slavia Praha.
Baca juga: Rekap Hasil Liga Eropa: Liverpool Tak Sehati dengan West Ham hingga Brighton
Sedangkan Romero Lukaku justru tak menunjukkan aksi gemilangnya seperti beberapa waktu lalu yang mana dia cukup jadi andalan AS Roma.
Dikutip dari Cult of Calcio, Lukaku mendapat rating dengan torehan 4 angka yang artinya dia bermain buruk.
Dijelaskan bahwa Lukaku tak banyak membantu dalam upaya serangan yang dibangun oleh Giallorossi.
Walau begitu memang diakui eks pemain Chelsea itu menunjukkan aksi apiknya dengan beberapa kali menyapu bola di area pertahanan.
Namun selebihnya Lukaku tak berperan begitu banyak ketika membela AS Roma saat berjuang ke 16 besar Liga Eropa.
Walhasil, AS Roma harus kelimpungan hingga berujung menelan pil pahit ketika berpeluang besar lolos ke fase selanjutnya.
Dari kacamata Mourinho, Bove bermain cukup solid dalam membantu benteng pertahanan AS Roma saat digempur tim asal Republik Ceko.
"Saya sudah memperkirakan kesulitan-kesulitan ini, kami mempersiapkan pertandingan dengan keterbatasan yang kami miliki dengan tidak memasukkan Cristante dan Dybala di awal," jelas pelatih Italia dilansir getfootballnewsitaly.
"Yang saya suka adalah (Edoardo) Bove, seorang anak laki-laki berusia dua puluh tahun dan satu-satunya yang tidak bisa membuat kita memenangkan pertandingan. Kita semua pantas kalah kecuali dia (Bove)," tutur Jose Mourinho.
Terlepas dari pujian yang diberikan Mourinho untuk Bove, mantan pelatih Real Madrid mengaku timnya bermain buruk.
Tak ada hal strategi yang berjalan dengan baik tatkala AS Roma bersua Slavia.
Karena itu selama jalannya laga rival Lazio ini justru tak bisa mengeluarkan performa terbaiknya.
"Semuanya (strategi) hilang, saya tidak ingin bicara terlalu banyak dan tidak ada yang boleh bicara. Hasil yang sangat pantas bagi mereka (Slavia) dalam arti positif, sangat pantas bagi kami dalam arti negatif," terang pelatih 60 tahun.
"Saya tidak menyukai apa pun. Saya sudah berbicara dengan para pemain di ruang ganti, sesuatu yang tidak pernah saya lakukan."
"Apa yang saya katakan akan tetap ada di antara kita, saya ingin jujur dan adil terhadap anak-anak Slavia yang pantas mendapatkannya (kemenangan)," papar Mourinho menambahkan.
Ringkasan Slavia vs AS Roma
AS Roma sejak awal menurunkan pemain terbaiknya demi bisa mengunci tiket 16 besar Liga Eropa.
Pemain seperti Romero Lukaku sudah diturunkan sejak awal laga.
Sayang, karena agresifitas serangan dari Slavia, Roma dibuat kelimpungan.
Strategi Mourinho pun berubah dari yang terbiasa dengan formasi 3-5-2 justru menjadi 4-3-3.
Siasat yang dilakukan pelatih Italia itu justru membuat pemainnya cenderung bertahan.
Sebagaimana dilansir The Cult of Calcio, Roma yang kesulitan menyerang terbuki di babak pertama.
Giallorossi bahkan tak bisa melakukan tembakan ke gawang dengan tepat sasaran.
Hal itu berlanjut hingga babak kedua sampai akhirnya kebobolan pada menit (50').
Vaclav Jurecka memanfaatkan umpan Mojmir Chytil di dalam kotak penalti sebelum merobek jala Roma.
Penderitaan Roma berlanjut di menit (74') Lukas Masopust sukses mencetak gol lewat sepakan keras.
Hingga peluit panjang dibunyikan, Roma tak mampu mencetak gol dan harus pulang dengan tangan kosong.
Tim besutan Mourinho juga gagal mengunci slot ke 16 besar dan harus turun ke posisi kedua dalam papan klasemen.
(Tribunnews.com/Niken)