Babak kedua, Haaland mengejutkan Chelsea dengan gol indahnya saat laga baru berlangsung dua menit. Nicolas Jackson mencetak gol balasan Chelsea hingga skor menjadi 3-3.
Situasi semakin tegang ketika Rodri mengembalikan City unggul ketiga kalinya lewat gol di menit ke-86.
Selesai? Belum. Di menit 90+5, wasit menunjuk titik putih setelah Ruben Dias melanggar pemain pengganti Armando Broja.
Ini peluang terakhir The Blues untuk tak terperosok ke dalam kekalahan. Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino tanpa ragu menunjuk Palmer sebagai algojo.
Dan itu bukan pilihan mengejutkan. Kendati baru berusia 21 tahun, selama ini Palmer sudah dipercaya sebagai eksekutor penalti.
Ini menjadi penalti ketiga dari tiga penalti besar yang telah dicetak oleh Palmer musim ini. Yang lainnya adalah saat melawan Arsenal bulan lalu dan, baru-baru ini, gol penyeimbang saat Chelsea bangkit dari ketertinggalan untuk menang atas Tottenham pekan lalu.
Kegugupan pada pertandingan besar bukanlah masalah bagi Palmer. Dia melakukan penalti dengan sempurna. Dan sejumlah fan City yang melihat laga tersebut, ramai-ramai memujinya di media sosial. Mereka menyebut "Cole si manusia es". Ada juga yang menyebut "Cole lebih baik dari Phil Foden".
Palmer sendiri mengakui, laga kontra City adalah hari yang sulit dalam hal emosi, tetapi pada akhirnya menikmati pengalaman melawan teman lama dan rekan setimnya.
'Sangat, sangat aneh,' kata Palmer kepada Sky Sports tentang menghadapi tim lamanya. 'Pertama kalinya saya bermain melawan City sejak saya pergi, tetapi saya sangat menghormati klub yang telah saya bela selama 15 tahun. Senang bertemu dengan beberapa teman, tidak beruntung tidak bisa meraih kemenangan, tetapi itu adalah pertandingan yang hebat."
Itu menjadi gol keempat Palmer untuk Chelsea musim ini. Dan keempat golnya itu semuanya lahir dari eksekusi penalti. Namun tetap saja penalti ke gawang Manchester City adalah yang spesial.
"Penantian yang cukup lama, namun saya merasa percaya diri. Saya telah melakukan beberapa eksekusi penalti. Tetap tenang, selama 90 menit, tetap fokus dan menendang bola,' katanya.
"Saya tidak akan mengatakan bahwa saya melatihnya karena saya tidak melakukannya, saya percaya pada kemampuan alami saya dan untungnya tendangan itu masuk," ujar Palmer bersyukur.
Bagi Pochettino, hasil imbang ini meneruskan rentetan positif yang didapat dalam dua laga terakhir. Setelah menggebuk Blackburn Rovers 2-0 di Piala Liga Inggris, The Blues lantas dengan luar biasa menggilas Tottenham Hotspur 1-4.
Jika Pochettino memiliki beberapa pemain dengan karakter seperti Palmer, maka kemajuan mungkin akan datang lebih cepat. Namun setidaknya, kini Pochettino dapat berkata dengan percaya diri bahwa timnya bergerak ke arah yang benar.