TRIBUNNEWS.COM - Arena yang dipergunakan Timnas Indonesia berjuang di Piala Dunia U17 fase grup, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan kritik keras.
Masalah akomodasi dan bau sampah yang menyengat di lingkungan Stadion Gelora Bung Tomo menjadi kritik utama.
Hal itu disampaikan oleh jurnalis asal Ekuador bernama Pablo Andrade.
Baca juga: Daftar Tim Lolos 16 Besar Piala Dunia U17 2023: Spanyol Pertama, Timnas Indonesia Tatap Juara Grup A
"Stadion Gelora Bung Tomo sangat indah, tetapi pengorganisasiannya kurang baik karena letaknya yang terlalu jauh dari kota," ucap Pablo Andrade, dikutip dari BolaSport.
"Ya, itu adalah hal lain yang tidak saya sukai dari Gelora Bung Tomo karena dekat dengan tempat sampah. Jadi, saya tidak suka ini," ucap Pablo menambahkan.
Sebagai tuan rumah, banyak pujian yang telah didapatkan oleh Indonesia dalam penyelenggaraan kompetisi bergengsi ini.
Akan tetapi, tidak sedikit juga kritikan dan masukan yang diberikan kepada Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U17 2023 kali ini.
Satu di antaranya tertuju kepada Stadion GBT.
Pablo menyampaikan bahwa stadion Gelora Bung Tomo sudah sangat bagus.
Akan tetapi, ia menilai bahwa akses ke Stadion Gelora Bung Tomo masih terlalu jauh dari kota. Dengan demikian, pengorganisasiannya pun cukup sulit dan kurang bagus untuk sebuah stadion.
Selain kritikan terhadap akses Stadion Gelora Bung Tomo, Pablo juga mengeluhkan bau sampah yang ada di sekitar venue.
Menurutnya, bau sampah, yang berasal dari tempat pembuangan akhir di dekat stadion, cukup mengganggu. Namun, dia menilai bahwa bau sampah itu tidak sampai masuk ke dalam lapangan.
"Akan tetapi, di stadion saya tidak mencium bau seperti ini, hanya di sini."
"Mungkin Anda bisa memberi saran untuk memperbaiki stadion agar lebih baik lagi. Mungkin menutup tempat sampah. Akses untuk para pendukung yang harus dipindah ke kota juga, sangat sulit."