Tak cukup di situ terdapat juga nama Shayne Pattynama dan Sandy Walsh yang menempati posisi wingback.
Lalu untuk posisi gelandang terdapat nama Ivar Jenner hingga Marc Klok yang lebih bertipe pemain jangkar.
Adapun untuk tiga naturalisai yang sedang diproses selain Ragnar juga menempati posisi bek.
Kendati demikian, memang ada satu pemain yang bersifat menyerang yakni, Rafael Struick. Namun, pemain ADO Den Haag tersebut lebih berposisi sebagai pemain sayap ketimbang striker utama.
Walhasil baru kali ini, Timnas Indonesia mendapatkan calon naturalisasi yang bisa disebut sebagai striker pembunuh gol.
Yap, dengan tinggi 180 cm, Ragnar Oratmangoen menjadi sosok yang menakutkan di depan gawang lawan.
Namun, dari penelusuran Tribunnews, sosok Ragnar Oratmangoen tak segacor yang diharapkan.
Ragnar Oratmangoen ternyata masih nihil gol selama tiga musim berkarier di Liga Belanda.
Diketahui Ragnar Oratmangoen sendiri telah bergonta-ganti klub selama tiga musim beruntun.
Mulanya pemain keturunan Maluku itu membela Go Ahead Eagles musim 21/22.
Ia mencatatkan 33 penampilan beserta empat assist.
Berlanjut ke musim berikutnya (22/23), Ragnar berpindah menuju klub FC Groningen.
Namun, pemain berusia 25 tahun hanya membukukan satu assist melalui 19 penampilan.
Bahkan hingga di ujung musim, Groningen terdegradasi dan terpaksa haru bersaing di kasta kedua, Eerste Divisie.